Jakarta (ANTARA News) - Calon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjanjikan pemerataan bidang pendidikan selama lima tahun mendatang di seluruh wilayah Indonesia dan di semua strata pendidikan.

Janji ini dilontarkan pada dialog yang disiarkan langsung sebuah saluran televisi swasta di Jakarta, Senin (15/6) malam, secara telekonferensi yang juga menayangkan dua capres lain, Megawati Soekarnoputri dan HM Jusuf Kalla.

Tiga capres berada di tempat yang terpisah, Yudhoyono di Transit Hotel Bandara Soekarno-Hatta, Jusuf Kalla berada di Jakarta dan Megawati di Pontianak, Kalimantan Barat.

Ketiga capres disodorkan pertanyaan sama dari para rektor perguruan tinggi se Indonesia, lalu dijawab bergiliran oleh ketiganya.

Yudhoyono mengakui ada kesenjangan pendidikan antara kota-kota besar dan wilayah pedesaan, namun itu tidak membuat pendidikan di wilayah barat mutlak lebih maju dibandingkan dengan kawasan Indonesia timur.

Ia membandingkan kondisi di tempat asalnya, Pacitan, Jawa Timur, ternyata lebih tertinggal dibanding kota asal Jusuf Kalla di Makassar, Sulawesi Selatan.

Yudhoyono yang juga Kepala Negara itu, menyatakan selama ini pemerintah sudah berupaya agar pendidikan semakin adil dan merata dengan cara mendistribusikan anggaran pendidikan secara proporsional.

"Lima tahun mendatang dengan alokasi pendidikan lebih besar akan ditanggulangi. Memang ada disparitas tetapi disparitas makin menurun dari tahun ke tahun," ujarnya.

Yudhoyono juga mengakui terdapat kesenjangan alokasi anggaran pendidikan antara pendidikan dasar sembilan tahun yang mengambil porsi 50 persen anggaran dan pendidikan usia dini, tingkat menengah, serta tingkat tinggi.

Kesenjangan itu tercipta karena ada kewajiban pemerintah untuk menggratiskan pendidikan dasar sembilan tahun sehingga pemerintah harus menanggung biaya pendidikan dari tingkat Sekolah Dasar sampai ke tingkat Sekolah Menengah Pertama.

Lima tahun kedepan, Yudhoyono juga berjanji mengatasi kesenjangan anggaran antar strata pendidikan tersebut.

"Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi, penerimaan negara, dan bertambah besarnya anggaran pendidikan, maka semua itu makin berimbang," katanya.

Yudhoyono laku menyebut lima sasaran penting pendidikan untuk lima tahun, yaitumeningkatkan kualitas pendidikan diantaranya dengan meningkatkan kesejahteraan guru, memperbanyak sarana pendidikan serta meningkatkan akses pendidikan hingga ke seluruh daerah.

Kemudian, llulusan perguruan tinggi harus diperbaiki kualitasnya hingga sesuai dengan permintaan pasar tenaga kerja dan menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kreatif, inovatif dan berdaya saing. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009