Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan dan Keamanan, Juwono Sudarsono, mengatakan tambahan anggaran sebesar Rp7 triliun tahun depan akan difokuskan pada biaya pemeliharaan dan perawatan alat utama sistem senjata (Alutsista).

"Kesepakatan dengan Komisi I DPR anggaran Departemen Pertahanan dan Keamanan secara nominal naik Rp7 triliun menjadi sekitar Rp40 triliun, dan ini akan kita fokuskan untuk perawatan dan pemeliharaan Alutsista,"kata Menhankam, Juwono Sudarsono, di Jakarta, Selasa.

Menhankam mengatakan, biaya pemeliharaan harus mendapat porsi utama agar Alutsista dapat dioperasikan secara maksimal. "Saat ini Alutsista digunakan secara selektif karena kurangnya dana pemeliharaan dan perawatan sebagian alat militer kita, "kata Juwono.

Pemakaian Alutsista terbatas karena tidak didukung dana yang cukup, namun ke depan Dephankam akan terus mengoptimalkan anggaran yang ada tersebut agar Alutsista terjaga kondisinya.

"Anggaran pertahanan dan keamanan kita masih sangat kecil, untuk itu berharap terus ada peningkatan di tahun-tahun mendatang,"kata Juwono.

Menyangkut keamanan perbatasan, Juwono mengatakan, harus melibatkan lintas departemen, tidak bisa dilakukan oleh Dephankam saja.

"Wilayah perbatasan harus dilakukan penajaman anggaran lintas departemen sehingga lebih terpadu dan efektif, "kata Juwono.

Juwono mengatakan, kalau sendiri-sendiri tidak efektif, makanya departemen terkait dalam pembangunan dan menjaga kawasan perbatasan harus secara lintas sektoral dan departemen.

"Tadi sudah bicara di DPD dan kita sepakat bahwa masalah perbatasan perlu `kepenjuruan`, dan usulan Depdagri tentang perlunya Badan Pengelola Pengawas Perbatasan Nasional sangat baik,"kata Juwono. (*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009