London (ANTARA News/AFP) - Mata uang euro menguat terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa waktu setempat, setelah data kepercayaan investor Jerman naik tajam, yang sebelumnya telah menekan mata uang zona euro, kata para dealer.

Mereka mengatakan, euro juga mendapat beberapa dukungan tidak langsung dari pertemuan ekonomi-ekonomi sedang berkembang terkemuka -- Brasil, China, India dan Rusia -- yang menyerukan untuk sistem mata uang global yang "lebih terdiversifikasi."

"Kami yakin itu sangat penting memiliki sebuah sistem mata uang yang stabil, dapat diprediksi dan lebih terdiversifikasi," kata pernyataan akhir pada akhir pertemuan puncak pertama yang disebut negara-negara BRIC.

China dan Rusia khususnya mengkritik dominasi dolar sebagai mata uang cadangan global, dengan kemerosotan global terburuk sejak 1930-an membuat hasil lebih parah.

Pada akhir perdagangan Selasa di London, mata uang tunggal Eropa naik ke 1,3887 dolar dari 1,3793 dolar di New York pada akhir Senin.

Terhadap mata uang Jepang, dolar jatuh ke 96,24 yen dari 97,83 yen pada Senin.

Indeks keyakinan investor ZEW untuk Juni menunjukkan bahwa ekonomi Jerman, yang terbesar di Eropa, mungkin telah melewati masa terburuk dari krisis, melompat ke posisi tertinggi tiga tahun.

Dengan indeks ZEW, yang mengukur keyakinan pemain pasar keuangan melonjak 13,7 poin dari Mei menjadi 44,8 poin, dibandingkan dengan prakiraan untuk Juni 37 poin.

"Kenaikan Juni yang lebih tajam daripada perkiraan dalam indeks ZEW Jerman mengkonfirmasikan bahwa pertumbuhan mayoritas dari para investor berharap kondisi ekonomi membaik," ujar Jennifer McKeown, ekonom Eropa di Capital Economics.

"Namun, kenaikan itu jelas datang dari sebuah titik awal yang sangat lemah," katanya.

Daragh Maher dari Calyon mengatakan "dari data makro ekonomi secara luas, umumnya telah mengkonfirmasikan bahwa latar belakang kegiatan global mendapatkan keparahannya kurang cepat."

Pada Senin, euro yang telah terpukul melemahnya data pekerjaan di zona euro dan kekhawatiran bahwa bank-bank yang terpukul krisis di kawasan itu akan menderita penurunan nilai aset lebih besar daripada yang diperkirakan.

Selasa pagi, bank sentral Jepang mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah pada 0,1 persen, namun meningkatkan peringkat penilaian ekonomi nomor dua di dunia itu untuk kedua bulan berturut-turut.

"Kondisi ekonomi Jepang, setelah memburuk signifikan, telah mulai menghentikan pemburukannya," Bank Sentral Jepang (BoJ) mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Pada akhir perdagangan Selasa, euro dipindahtangankan 1,3887 dolar terhadap 1,3793 dolar pada akhir Senin, pada 133,65 yen (134,92), 0,8443 pound (0,8455) dan 1,5063 Franc Swiss (1,5061).

Dolar berada pada 96,24 yen (97,83) dan 1,0848 Franc Swiss (1,0920). Pound berada pada 1,6451 dolar (1,6312).

Di London Bullion Market, harga emas naik menjadi 934 dolar per ons dari 932,25 dolar pada Senin. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009