Jakarta (ANTARA News) - Pemain bulutangkis tunggal putra Indonesia Sony Dwi Kuncoro melaju ke putaran kedua Djarum Indonesia Super Series 2009 setelah mengalahkan pemain asal India, Anand Pawar lewat rubber game.

"Tadi saya cukup tegang. Pada game pertama saya memang ragu-ragu dan bermain santai. Pada game kedua, saya ketinggalan angka kerena saya masih bermain seperti di game pertama sedangkan lawan sudah mulai agresif," kata Sony saat ditemui usai pertandingan di Istora Bung Karno, Jakarta, Rabu.

Permainan yang cenderung hati-hati di game kedua menyebabkan Sony tertinggal 7-15. Ketinggalan angka di game kedua sempat membuat Sony berpikiran negatif.

"Sempat tertekan juga, jadi lebih emosi," kata pemain unggulan empat itu.

Setelah mengakhiri game kedua dengan skor 13-21, Sony kemudian bangkit dan akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor akhir 21-15, 13-21, 21-18.

"Pada game tiga saya juga masih bingung, serba salah. Tapi kemudian saya lihat lawan banyak melakukan kesalahan. dari situ kemudian saya cari kesempatan untuk cari poin," kata pemain peringkat empat dunia.

Melihat pengalaman yang dihadapinya hari ini, juara Indonesia Super Series 2008 ini berharap dapat mengendalikan situasi dengan lebih baik pada pertandingan selanjutnya.

"Harus mengantisipasi perubahan permainan lawan lebih awal, jangan sampai seperti hari ini," katanya.

Pemain tunggal putra lainnya yang juga akan berjuang pada putaran kedua adalah Simon Santoso. Pemain unggulan delapan ini melaju ke babak 16 besar setelah menekuk Jan O Jorgensen asal Denmark lewat rubber game dengan skor 16-21, 21-8, 21-19.

Menghadapi calon lawannya di babak 16 besar, yaitu pemain asal Korea Selatan, Park Sung Hwan, Simon bertekad akan membalas kekalahannya dari pemain itu.

"Saya akan membalas kekalahan saya di Korea Open 2008," kata pemain tingkat delapan.

Saat itu Simon kalah dari Park di babak kedua turnamen itu dengan skor akhir 10-21, 21-17, 18-21.

"Untuk menghadapi Park besok, saya harus lebih sabar dalam menjalani reli-reli, juga harus lebih mengantisipasi serangan tiba-tiba dari Park," kata pemain kelahiran 24 tahun lalu.

Bermain di rumah sendiri, ditambah dukungan dari penonton, akan menjadi tambahan modal bagi Simon untuk memenangkan pertandingan itu.

Berbeda dengan dua rekannya yang melaju ke putaran 16 besar turnamen berhadiah total 250 ribu dolar Amerika itu, Andre Kurniawan Tedjono harus bertekuk lutut pada pemain ungulan ketiga asal China, Lin Dan dalam dua game langsung.

"Pada game pertama saya masih bingung, kemudian pada game kedua saya baru mengetahui pola permainannya. Pada angka-angka terakhir saya terlalu nafsu," kata pemain kelahiran 21 tahun lalu ini.

Pada pertemuan keduanya dengan Lin Dan, Andre harus berjuang selama kurang lebih 40 menit sebelum akhirnya menyerah dengan skor akhir 13-21, 20-22.

"Lin Dan memang lebih berpengalaman. Kalau mau menag dari dia harus berani capek, karena nggak akan mungkin menang mudah dari dia," kata Andre menanggapi mantan pemain nomor satu dunia itu.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009