Padang (ANTARA News) - Adanya kandungan Gas Metan dalam dalam goa Bukit Ngalau Cigak Sawahlunto ditambah arus pendek memicu ledakan tambang batubara.

Tim SAR, Ade Edwar di Padang, Jumat,mengatakan ledakan dalam tambang menelan korban jiwa, karena kandung gas metan dalam goa ditambah arus pendek.

"Awal terjadi musibah karena genset yang ada dalam goa rusak sehingga terjadi konseleting. Disamping itu kandungan gas metan didalam goa Bukit Ngalau Cigak sekitar 2 persen",ungkapnya

Gas metan yang ada di dalam Goa Bukit Ngalau Cingak terperangkap, sehingga konsetrasi gas metan akan terus meningkat apalagi adanya percikan api di dalam goa Bukit Ngalau Cingak.

Ditambahkannya, dalam usaha penambangan rakyat ini seharusnya ada presedur tetap (protap) yang dilakukan oleh perusahaan, jika tidak maka akan terjadi ledakan besar.

Menurutnya, presedur dalam suatu penambangan, adanya ventilasi udara, agar sirkulasi udara dalam tambang bisa bertukar terus.

"Sedangkan Tambang batubara di Bukit Ngalu Cingak Sawahlunto ventilasinya memang ada, tapi tak berfungsi dengan baik",ungkapnya

Dia menambahkan, bahwa kecelakaan dalam suatu tambang terjadi akibat konsentrasi gas metan didalam tambang meningkat, jangankan adanya arus pendek, karena gesekan logam aja bisa terjadi ledakan dalam tambang.

Menurut Ade Edwar, usaha penambangan harus ada ventilasi yang dirancang dengan baik, agar sirkulasi udara dalam goa bertukar, atau bisa dilakukan oleh penambang dengan memakai tabung oksigen.(*)





Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009