Yichuan, Henan (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Empat puluh sembilan penambang berhasil diselamatkan setelah terjadi ledakan batubara dan gas di sebuah tambang, yang menyebabkan sedikitnya dua orang tewas dan seorang cedera di provinsi China tengah, Henan, Rabu.

Kecelakaan itu terjadi pada pukul 19:20 waktu setempat di tambang batubara bawah tanah milik Goumin Mining Co., Ltd, di kota kecil Yichuan, Luoyang City, menurut seorang juru bicara markas besar operasi penyelamatan.

Sebanyak 49 orang berhasil diselamatkan keluar dari tambang hidup-hidup, termasuk 29 anggota regu penolong dan 20 pekerja tambang, kata Zhang Zhenqing, seorang anggota regu penolong di tempat kejadian, yang masuk ke dalam tambang pukul 20:00 waktu setempat Rabu.

"Kami menemukan dua petambang lagi dalam keadaan masih hidup di dalam tambang , dan akan kami bawa mereka ke atas secepat mungkin," kata Zhang.

Masih belum jelas berapa banyak pekerja tambang yang sedang bekerja pada saat kecelakaan itu terjadi, karena daftar para petambang itu hancur dalam ledakan.

"Pipa untuk mengirimkan batubara ke luar tambang terputus separoh akibat ledakan. Di dekatnya terdapat bangunan berlantai dua juga ambruk," kata seorang saksi mata yang menolak memberikan namanya.

Seorang wanita setengah tua mengatakan, dia mendengar suara ledakan keras pada pukul 19:20 waktu setempat, dan kemudian lari keluar rumah sambil membawa putrinya yang berumur tiga tahun, dan tidak kembali ke rumahnya hingga pukul 24:00 Rabu.

Keluarga-keluarga para petambang yang hilang berkumpul di sekitar pintu masuk tambang, dan operasi penyelamatan masih terus berlangsung.

Pihak tambang batubara itu diperintahkan untuk menghentikan operasi tambangnya oleh pihak yang mengatur keselamatan kerja, setelah terjadi ledakan gas pada 1 Mei 2009, dan produksinya setelah itu dinyatakan ilegal, kata Dinas Keselamatan Kerja Henan dalam pernyataannya.

Tambang batubara swasta yang dimiliki oleh Guomin dan wakil resmi perusahaan, Wang Guozheng, melarikan diri setelah kecelakaan itu, katanya.

(T.H-AK/H-AK/S008/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010