Medan (ANTARA News) - Calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan dua calon presiden lain yakni Megawati Soekarnoputri dan Jusuf Kalla bukanlah merupakan musuh baginya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009, tapi mereka hanyalah pesaing.

"Ibu Megawati dan pak Jusuf Kalla tidak boleh dianggap sebagai musuh tapi hanya sebagai pesaing," kata Yudhoyono di Medan, Sabtu malam, ketika mengadakan pertemuan dengan para alim ulama dan tokoh masyarakat se-Medan.

Kampanye dialogis ini juga dihadiri ibu negara Ani Yudhoyono serta Gubernur Sumatera Utara, Syamsul Arifin. Dalam rombongan Yudhoyono juga terdapat Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring, Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali.

Yudhoyono mengatakan semua capres dan tim suksesnya harus menjauhi tindakan fitnah serta tidak melakukan kampanye yang menjelek-jelekkan pesaingnya atau black campaign.

"Jangan menyerang pesaing lainnya dengan menyebarkan berita atau SMS yang tidak ada kebenarannya," katanya.

Yudhoyono yang dicalonkan Partai Demokrat serta 23 partai lainnya juga mengajak seluruh capres, cawapres, serta tim suksesnya untuk tidak menghalalkan segala cara guna memenangkan Pilpres yang akan diadakan tanggal 8 Juli 2009 nanti.

Menurutnya, kompetisi dalam Pemilu ada batas-batasnya sehingga tidak boleh melanggar etika. Dalam kesempatan itu, Yudhoyono menyebutkan pilpres itu disebut sukses kalau berjalan aman, damai, lancar, tertib, jujur, adil serta rahasia. Oleh karena itu, dia mengingatkan semua capres dan cawapres agar tidak hanya mempersiapkan mental untuk menang tapi juga untuk kalah.

Ia memberi contoh pada tahun 2001, dirinya kalah sebagai calon wakil presiden.

"Saya kalah karena saya salah," kata Yudhoyono kepada ratusan alim ulama serta tokoh masyarakat.

Karena merasa kalah dan salah, maka dirinya kemudian memberikan dukungan kepada wakil presiden terpilih saat itu, Hamzah Haz. Berkaca dari pengalaman ini, ia meminta para ulama dan tokoh masyarakat di seluruh tanah air untuk memberikan petunjuk kepada umatnya untuk mengikuti Pilpres dengan baik.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009