diperlakukan dengan protokol kesehatan
Pasuruan (ANTARA) - Seorang bayi perempuan yang berstatus pasien dalam pengawasan(PDP) virus corona atau COVID-19 di Pasuruan, Jawa Timur meninggal dunia, Selasa (28/4) pagi, kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya.

"Bayi dari Kecamatan Wonorejo tersebut meninggal di RSUD Lawang pada Selasa (28/4) pagi dengan keluhan demam ditambah kejang, sesak dan kesadaran yang terus menurun," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu.

Ia mengatakan, bayi tersebut mulai sakit panas pada hari Kamis (23/4). Sehari kemudian, kedua orang tua bayi perempuan tersebut memeriksakan anaknya ke bidan desa karena panas tinggi.

"Di hari berikutnya, bayi tersebut dibawa ke salah satu dokter tapi diminta untuk dibawa ke Puskesmas," katanya.

Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Pasuruan bertambah dua orang
Baca juga: Jubir: Seorang PDP di Pasuruan meninggal dunia


Akhirnya, kata dia, sampai Senin (27/4) baru dibawa ke Puskesmas Purwosari karena demam disertai kejang-kejang. Akan tetapi, karena kondisi terus menurun, pihak Puskesmas menyarankan untuk merujuk ke RSUD Bangil, tapi memilih pulang paksa dan justru membawa bayi tersebut ke RSUD Lawang.

"Setelah meninggal dunia, jenazah bayi tersebut diperlakukan dengan protokol kesehatan layaknya jenazah COVID-19, " katanya.

Ia menjelaskan, jenazah bayi usia 40 hari itu langsung ditangani oleh pihak RSUD Lawang, dan dimakamkan di dekat tempat tinggal almarhumah.

"Hasil rapid kontak erat, baik itu ayah dan ibu bayi semuanya negatif," katanya.

Dengan meninggalnya 1 PDP dari Wonorejo, maka jumlah PDP COVID-19 di Kabupaten Pasuruan secara keseluruhan menjadi 9 orang. Yakni 5 orang dengan hasil swab negatif, 3 rapid test positif (menunggu hasil swab) dan 1 bayi yang baru meninggal dunia.

Baca juga: Bayi 1,9 tahun dan orang tuanya positif COVID-19
Baca juga: Bayi prematur di Iran berhasil sembuh dari corona
Baca juga: RSMH Palembang isolasi bayi empat bulan positif COVID-19

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020