Gresik (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto mengingatkan agar suara rakyat jangan direkayasa dalam Pemilu Presiden 8 Juli 2009.

"Suara rakyat harus benar-benar didengar, jangan ada akal-akalan, rekayasa dan bermain curang," katanya dalam kampanye dialogis dengan warga, tokoh dan ulama se-Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Rabu.

Ia mengungkapkan, berdasarkan pengalaman pada pemilu legislatif April silam, banyak nama fiktif yang tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap.

"Yang sudah meninggal dunia dan masih balita, sudah tercantum dalam DPT. Initidak benar. Demokrasi menjadi sandiwara," kata mantan Komandan Jenderal Kopassus itu.

Jika demokrasi hanya sandiwara, maka pemimpin yang terpilih melalui demokrasi tersebut adalah pemimpin yang tidak sah. "Jika kondisinya seperti itu, maka rakyat tidak akan percaya pada elitenya, tidak lagi percaya pada aturan perundangan yang katanya pro rakyat," tutur Prabowo.

Manakala suara rakyat terus diinjak-injak, lanjut dia, maka akan terjadi perlawanan dari rakyat. "Sudah banyak contoh, jika suara rakyat terus-menerus diinjak, maka jangan sekali-kali merekayasa suara rakyat," katanya.

Prabowo menegaskan, Pemilu boleh satu putaran asalkan itu benar-benar suara rakyat, suara pro rakyat.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009