Semarang (ANTARA News) - PSIS Semarang perlu segera menginventarisasi pemainnya sebagai persiapan menghadapi musim kompetisi mendatang, kata mantan pelatih PSIS, Edy Paryono.

"Seharusnya PSIS segera menginventarisasi pemainnya mengingat di tim ini terdapat pemain muda yang potensial. Jika tidak segara dilakukan, dikhawatirkan akan lari ke klub lain," katanya pada pers di Semarang, Rabu.

Menurut dia, dirinya melihat sekarang manajemen tim belum melakukan hal ini, padahal musim kompetisi mendatang tinggal beberapa bulan lagi sehingga perlu persiapan yang lebih maksimal.

"Kalau tidak ada perubahan jadwal, mungkin Kompetisi Divisi Utama PSSI dimulai September atau Oktober 2009, sehingga PSIS memiliki waktu tiga hingga empat bulan untuk mempersiapkan timnya," katanya.

Ia memperkirakan pada Kompetisi Divisi Utama PSSI mendatang bakal lebih ketat, penampilan tim-tim yang berlaga pada tingkat tersebut tidak bisa dipandang sebelah mata. Kekuatan tim-tim peserta hampir setara dengan peserta Liga Super.

Edy Paryono yang sempat menangani Idrus Gunawan dan kawan-kawan sebelum digantikan Bambang Nurdiansyah pada Liga Super ini, mengaku prihatin dengan tim ini apalagi sejak tidak mendapat bantuan dana APBD ternyata sangat memengaruhi prestasi tim Mahesa Jenar.

Pergantian pelatih (dari dirinya ke Bambang Nurdiansyah kemudian ke Ahmad Muhariah) dan pergantian pemain ternyata belum mampu mengangkat hasil yang positif bagi timnya.

"Tetapi, jangan sampai tanpa bantuan dana APBD menjadi alasan prestasi tim ini terpuruk di Liga Super karena beberapa tim peserta lainnya juga tidak mendapat bantuan APBD," katanya.

Pada Kompetisi Sepak Bola Divisi Utama PSSI 2009/2010, PSIS Semarang masuk grup II.

Manajer Teknik PSIS, Setyo Agung Nugroho mengatakan, dirinya mengetahui bahwa timnya masuk grup II berdasarkan kabar yang ada di media massa.

"Tentu saja ini sangat menguntungkan PSIS dari sisi pembiayaan karena timnya hanya bertanding di Pulau Jawa, paling jauh hanya di Tangerang dan Bogor. Semuanya masih bisa dijangkau dengan kendaraan darat," katanya.

Pada grup II, PSIS Semarang bergabung bersama Persita Tangerang, Persikab Kabupaten Bandung, Pro Duta Bandung, PSS Sleman, PSIM Yogyakarta, Persiba Bantul, Persis Solo, Persiku Kudus, PSIR Rembang, PPSM Sakti Magelang, dan Persikabo/Persebaya (jika Persebaya gagal di play off).

Ia menambahkan, sebenarnya PSIS sendiri masih gamang untuk bergerak melakukan pembentukan tim karena sumber dana untuk tim belum jelas. Manajemen tim sangat berharap PSIS mendapat bantuan dana APBD.

"Tanpa APBD sangat berat, kecuali tim-tim lain juga tidak mendapat dana APBD," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009