Beirut, (ANTARA News) - Pemerintah Lebanon mengutuk serangan roket baru terhadap Israel dari Lebanon selatan yang terjadi Rabu. Mereka bersikeras tidak akan membiarkan konflik Gaza menyeret Lebanon ke dalam perang baru dengan Israel. Tiga roket yang ditembakkan dari distrik El-Hebbariyeh, sekitar empat kilometer dari perbatasan, telah menghantam distrik Kiryat Shmona di Israel selatan tanpa menimbulkan korban.Israel membalas dengan tembakan artileri. Tiga lagi roket yang telah dipasangi bom kemudian ditemukan oleh warga Lebanon dan tentara penjaga perdamaian PBB. Pemerintah Lebanon mengerahkan tentara pasukan khusus ke wilayah perbatasan untuk menghentikan tembakan roket-roket serupa. "Ini (serangan) akan memberi Israel alasan untuk menyerang Lebanon," katanya. "Ada yang sedang berupaya untuk menyeret Lebanon ke dalam konflik dan memindahkan roket dari satu tempat ke tempat lainnya." Menteri Informasi Tarek Mitri mengatakan pada wartawan. Kelompok geris keras Syiah Lebanon, yang melancarkan perang 34 hari yang menghancurkan dengan Israel di Libanon selatan pada 2006, mengatakan bahwa kelompok itu tetap sepakat dengan pemerintah untuk menghindari perang baru. "Saya tidak memiliki informasi mengenai siapa di belakang aksi ini," kata Menteri Perburuhan Mohammed Fneish, yang mewakii Hizbullah di kabinet."Sikap kami tidak berubah. (Sikap) ini sama dengan sikap pemerintah," kataya. Sekolah-sekolah di wilayah Lebanon selatan, dari mana roket-roket tersebut ditembakkan, tetap tutup sementara banyak warga tinggal di dalam rumah karena takut akan pembalasan Israel.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009