Jakarta, (ANTARA News) - Deputi Investigasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Suraji mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat pagi.

Humas BPKP Ratna Tiyanti di Jakarta, Jumat, mengatakan, dirinya belum tahu apa agenda yang dibicarakannya pada kunjungan Suraji ke KPK, karena dia berangkat dari kantor BPKP masih pagi, sekitar pukul 07.00 WIB.

"Pak Suraji tidak lama di KPK, karena ada keluarganya yang meninggal dunia di luar kota, sehingga ia terburu-buru pergi melayat," kata Ratna.

Dikatakannya, pembicaraan antara Deputi Investagi BPKP akan dilanjutkan oleh salah seorang direktur di Deputi Investigasi, Eddy Mulyadi usai shalat Jumat.

Menurut dia, pertemuan antara Deputi Investgasi maupun direktur di Deputi Invetigasi BPKP dan pimpinan KPK adalah pertemuan rutin antar lembaga.

Ketika ditanya, apakah pertemuan tersebut untuk menindaklanjuti pernyataan Ketua BPKP, Didi Widayadi yang mengatakan, akan mengaudit KPK , menurut dia, hanya pertemuan rutin biasa saja.

Sebelumnya, Ketua BPKP Didi Widayadi ketika mengunjungi kantor KPK, Kamis (25/6), mengatakan, BPKP akan melakukan audit operasional atau kinerja KPK yakni penggunaan keuangan yang bersumber dari negara, meliputi penggunaan keuangan langsung maupun audit manfaat peralatan kerja yang dibeli.

Audit yang akan dilakukan, kata dia, akan melihat penggunaan keuangan KPK untuk kebutuhan apa saja dan manfaatnya sejauh mana, termasuk peralatan teknologi dan penggunaannya.

Dalam audit ini, katanya, BPKP juga meminta bantuan kepada tim dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) serta Departemen Komunikasi dan Infomatika (Kominfo) untuk mengaudit teknologi dan peralatan teknik.

Sedangkan tim BPKP, katanya, juga melakukan audit finansial sehingga secara bersama-sama dilakukan audit akuntabilitas keuangan negara secara transparan dan komprehensif.

Dikatakannya, audit terhadap lembaga negara termasuk KPK, sesuai amanah peraturan pemerintah (PP) No 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009