Jakarta,(ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dituding melemahkan kewenangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menangani kasus dugaan tindak pidana korupsi.

Tudingan itu dinyatakan oleh puluhan orang yang tergabung dalam Perkumpulan Madani Anti Korupsi (Permak) dalam aksi unjuk rasa di depan gedung KPK, Jakarta, Jumat.

Massa mempertanyakan niat di balik pernyataan Yudhoyono tentang KPK sebagai lembaga yang sangat kuat (superbody) dan harus dikontrol.

Dalam pernyataan sikapnya, Ketua Umum Permak, Komar Heriyanto menyatakan, pernyataan Yudhoyono itu dipicu oleh terseretnya kerabat dan orang dekat Yudhoyono dalam kasus tindak pidana korupsi.

"Diduga SBY marah karena orang-orang dekatnya yang bermasalah dengan tindak pidana korupsi ditangkapai KPK," ungkap Komar dalam pernyataan tertulis.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan kekuasaan yang terlalu kuat sangat membahayakan. Yudhoyono menilai, KPK sudah menjadi "power holder" yang luar biasa, kekuasannya sudah terlalu besar.

"Terkait KPK, saya wanti-wanti benar. Power must not go uncheck. KPK ini sudah powerholder yang luar biasa. Pertanggungjawabannya hanya kepada Allah. Hati-hati," kata Yudhoyono ketika mengunjungi redaksi Kompas dan kemudian diberitakan oleh harian tersebut.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009