Lamongan (ANTARA News) - Ratusan tokoh agama Islam dari Kabupaten Lamongan, Gresik, Tuban, dan Bojonegoro, Jawa Timur yang tergabung dalam kiai kampung menggelar doa bersama di halaman Pondok Pesantren Darul Ma`arif, di Desa Payaman, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Jatim, Minggu.

Doa bersama yang dipimpin Kiai Haji Rafi A Rahmman, pengasuh Ponpes Darul Ma`arif ini sebagai bentuk untuk memenangkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono dalam Pemilihan Presiden 8 Juli nanti.

Dalam acara ini hadir juga Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB Muhaimin Iskandar, bahkan kehadirannya disambut dengan iringan musik tradisional rebana yang dimainkan sejumlah santri.

Usai berjabat tangan dengan sejumlah kiai, Muhaimin langsung naik ke panggung utama dan ikut doa bersama.

Menurut Muhaimin, kiai kampung ini merupakan ujung tombak PKB untuk kemenangan capres Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono pada Pemilu 8 Juli nanti, pasalnya mereka merupakan tempat bertanya bagi warga di kampung-kampung.

"Keterlibatan para kiai ini mempunyai peranan penting dalam mengenalkan sosok capres Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono di masyarakat," katanya.

Acara doa bersama yang digelar ratusan kiai kampung juga disertai pembagian buku terkait dukungan PKB atas kemenangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono dengan judul "Mengapa Nahdlatul Ulama dan PKB memilih SBY-Boediono".

Pembagian buku tersebut sempat mendapat sorotan dari pihak Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Lamongan karena diduga ada unsur kampanye.

Sementara itu, Ketua Panwaslu Lamongan Mustakin mengatakan, pihaknya masih mempelajari kasus pembagian buku capres di sela acara doa bersama tersebut.

"Kami masih akan berkoordinasi dengan panitia pelaksana doa bersama terkait maksud pembagian buku tersebut, dan kami belum bisa menyimpulkan apakah itu salah satu bentuk pelanggaran pemilu," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009