Brisbane (ANTARA News) - Virus Influenza A H1N1 hingga Senin malam sudah membunuh tujuh warga Australia di negara bagian Victoria, Australia Selatan, dan Australia Barat.

Dua korban terakhir flu babi yang sudah menjangkiti 4.038 orang di delapan negara bagian di Australia itu adalah dua orang pria berusia 50 dan 85 tahun. Keduanya berasal dari negara bagian Victoria, demikian Departemen Kesehatan Australia mengumumkan Senin.

Data terbaru Departemen Kesehatan Pemerintah Federal Australia mengungkapkan, Victoria tidak hanya tertinggi dalam jumlah penderita positif flu babi tetapi juga tertinggi dalam angka kematian akibat virus itu.

Dari tujuh orang warga yang telah dikonfirmasi meninggal dunia karena flu babi, empat orang berasal dari negara bagian berpenduduk sekitar 5,2 juta jiwa ini.

Departemen Kesehatan Negara Bagian Victoria menyebutkan pasien flu babi berusia 50 tahun sempat dirawat di rumah sakit karena penyakit kanker sebelum ajal menjemputnya, sedangkan pasien tua renta berusia 85 tahun memiliki kondisi kesehatan yang lemah sehingga lebih mudah diserang penyakit flu apa pun.

Adapun korban kelima Influenza A H1N1 di Australia adalah seorang wanita asal Perth berusia 26 tahun. Dia sempat dirawat di Rumah Sakit Royal Perth, Australia Barat, dalam kondisi kesehatan yang menurun.

Seperti halnya korban-korban flu babi lainnya, Departemen Kesehatan setempat melaporkan pihak keluarga meminta rekam medis wanita asal Perth ini tidak diumumkan ke publik lewat media.

Dalam sepuluh hari terakhir, Australia sudah kehilangan tujuh orang warganya akibat flu A H1N1 ini. Korban pertama adalah seorang pria Aborigin berusia 26 tahun asal komunitas Kirrkurra di wilayah gurun terpencil Australia Barat yang meninggal di Rumah Sakit Royal Adelaide 19 Juni lalu.

Korban kedua adalah seorang pria berusia 35 tahun asal Colac, negara bagian Victoria bagian barat yang meninggal dunia di Rumah Sakit Maroondah 20 Juni lalu, dan korban ketiga adalah seorang wanita berusia 50 tahun asal negara bagian Victoria yang meninggal 24 Juni.

Korban ke-empat akibat flu babi di negara berpenduduk lebih dari 21 juta jiwa itu adalah wanita berusia 71 tahun asal negara bagian Victoria.

Data terkini Departemen Kesehatan Pemerintah Federal menunjukkan adanya tambahan 419 orang penderita baru flu babi di Australia dalam tiga hari terakhir. Pada 27 Juni lalu, jumlah penderita tercatat 3.159 orang, namun jumlahnya bertambah menjadi 4.038 orang Senin malam (29/6).

Negara bagian Victoria tetap menjadi episentrum pandemi dengan total jumlah penderita 1.599 atau naik 39 orang dalam tiga hari terakhir.

Para penderita lainnya tersebar di New South Wales (908), Queensland (588), Australia Selatan (311), Australia Barat (229), Australian Capital Territory (161), Northern Territory (160) dan Tasmania (82).

Sebelumnya, Pejabat Urusan Kesehatan negara bagian Victoria, Dr.Rosemary Lester, meminta warga Victoria yang berkondisi riskan, seperti hamil dan menderita asma, penyakit hati, diabetes, dan obesitas, agar segera ke dokter jika mereka diserang gejala penyakit pernafasan.

Sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan ancaman Influenza A H1N1 secara global 24 April lalu, sudah 59.814 orang terjangkit virus flu mematikan ini di lebih dari 90 negara dan teritori di dunia. Virus flu ini juga dilaporkan sudah menewaskan 263 orang di dunia.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009