New York (ANTARA News) - Harga minyak jatuh hampir 4 persen menjadi 36 dolar per barel, Rabu, akibat meningkatnya stok dan melemahnya permintaan dari konsumen utama AS. Permintaan minyak sulingan AS merosot ke titik terendah dalam lima tahun terakhir, karena resesi ekonomi memukul konsumsi industri, demikian menurut Badan Informasi Energi (IEA) AS. Stok bahan bakar, yang mencakup minyak pemanas dan solar, meningkat 6,4 juta barel pada pekan yang berakhir 9 Januari, sedangkan bensin dan minyak mentah juga naik, kata IEA. Minyak mentah AS diperdagangkan turun 1,47 dolar menjadi 36,31 dolar per barel pada pukul 12:55 waktu lokal atau 23:55 WIB, setelah sempat merosot ke 35,52 dolar, sedangkan Brent London turun 55 sen menjadi 44,28 dolar per barel. "Stok terus meningkat. Pagi ini kami mengalami penjualan ritel negatif. Ini lebih karena melemahnya perekonomian mempengaruhi permintaan," kata Tom Bentz dari BNP Paribas Commodity Future di New York, kepadxa Reuters. Harga minyak telah anjlok dari rekor tinggi di atas 247 dolar yang dicapai Juli lalu. Namun krisis ekonomi menekan permintaan minyak global, dengan IEA kini memprediksi konsumsi global akan turun lebih dari 800.000 barel per hari (bpd) pada tahun ini. Organisasi Negara Pengekspor Minayk (OPEC) sepakat melakukan serangkaian penurunan produksi pada akhir tahun lalu, termasuk rekor pemangkasan 2,2 juta bpd pada Desember, untuk membantu mengekang penurunan harga minyak lebih lanjut. (*)  

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009