Jakarta (ANTARA) - Pada umumnya lemari pendingin menyediakan wadah untuk menyimpan telur di bagian pintu. Namun, bila Anda menyimpan telur dalam jumlah banyak, pintu kulkas sebenarnya bukan tempat yang ideal.

Dokter spesialis gizi klinik Cindiawaty Pudjiadi dalam bincang-bincang daring, Jumat (1/5), mengungkapkan telur dalam jumlah banyak sebaiknya tidak diletakkan di bagian pintu kulkas.

Ketika kulkas dibuka dan ditutup, suhu di sekitar telur yang disimpan di bagian pintu menjadi berubah-ubah karena terpapar udara di luar lemari pendingin.

"Suhu tidak stabil bikin telur cepat rusak," kata dia.

Baca juga: Daftar makanan ini bantu Anda tetap berenergi selama Ramadhan

Baca juga: Kreasi telur yang bisa dicoba selama #dirumahaja


Tempat ideal untuk menaruh telur adalah di baki khusus dengan cerukan sehingga tiap butirnya aman. Lebih baik letakkan di bagian selain pintu kulkas sehingga suhu telur tidak berubah-ubah saat lemari pendingin dibuka dan ditutup berkali-kali.

Bila Anda memutuskan untuk mencuci telur sebelum disimpan, maka lemari pendingin adalah tempat ideal.

"Telur harus langsung dimasukkan ke kulkas sesudah dicuci," kata dia.

Baca juga: Ingin cepat hamil? Berikut makanan yang harus dihindari

Baca juga: Resep simpel hidangan penambah kekebalan tubuh, omelet dalam mug


Kualitas telur yang sudah dicuci di dalam kulkas bisa bertahan hingga dua pekan. Sementara telur yang tidak dicuci bisa bertahan lebih lama di kulkas.

Bukan masalah jika telur disimpan di suhu ruangan. Telur bisa bertahan hingga satu bulan di suhu ruangan bila tidak dicuci.

"Kalau telur dibersihkan (di suhu ruangan) harus segera dikonsumsi karena bagian pelindungnya hilang," kata dia.

Dia juga memberikan kiat untuk memilih telur berkualitas, yakni cangkang yang bersih, permukaan halus, tidak bau dan tidak retak.

Telur merupakan salah satu sumber protein yang penting untuk nutrisi tubuh, terutama di tengah pandemi virus corona.

Baca juga: Inspirasi menu Ramadhan, Omelet Chickpea

Baca juga: Susu dan telur, kombinasi sarapan sehat ala Indonesia

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020