Brisbane (ANTARA News) - Pandemi Influenza A H1N1 di Australia terus memakan korban dan hingga Rabu malam sudah sembilan penderita flu babi di negara itu yang meninggal dunia, termasuk seorang anak berusia tiga tahun.

Konfirmasi tentang meninggalnya penderita flu babi berusia tiga tahun di negara bagian Victoria itu disampaikan Departemen Kesehatan Pemerintah Federal Australia, Rabu.

Pihak Koroner dan kepolisian Victoria sedang menyelidiki kematian anak tersebut. Korban kesembilan flu babi di Australia adalah seorang warga negara bagian Victoria berusia 68 tahun. Pria tua itu meninggal di rumah sakit di saat mendapatkan perawatan atas penyakit kanker yang dideritanya.

Dengan kematian anak berusia tiga tahun dan pria berusia 68 tahun di negara bagian Victoria itu, berarti jumlah korban flu babi di Australia sudah mencapai sembilan orang dalam 12 hari terakhir.

Adapun tujuh korban sebelumnya adalah seorang pria berusia 50 dan 85 tahun asal Victoria, seorang wanita berusia 26 tahun asal Perth, dan seorang pria Aborigin berusia 26 tahun asal komunitas Kirrkurra di wilayah gurun terpencil Australia Barat yang meninggal di Rumah Sakit Royal Adelaide.

Seterusnya seorang pria berusia 35 tahun asal Colac, negara bagian Victoria bagian barat, serta dua orang wanita asal Victoria yang masing-masing berusia 50 dan 71 tahun.

Dalam perkembangan lain, Departemen Kesehatan Australia menyebutkan, total jumlah penderita positif flu babi di negara itu kini mencapai 4.370 orang. Mereka tersebar di delapan negara bagian di Australia dengan Victoria sebagai episentrum pandemi.

Di negara bagian Victoria, jumlah penderita mencapai 1.643 orang disusul New South Wales 1.015 orang, Queensland (641), Australia Selatan (377), Australia Barat (242), Northern Territory (189), Australian Capital Territory (180), dan Tasmania (83).

Sebelumnya, Pejabat Urusan Kesehatan negara bagian Victoria, Dr.Rosemary Lester, meminta warga yang berkondisi riskan, seperti hamil dan menderita asma, penyakit hati, diabetes, dan obesitas, agar segera ke dokter jika mereka diserang gejala penyakit pernafasan.

Wabah virus flu babi ini tidak hanya menjangkiti warga negara Australia tetapi juga seorang warga negara Indonesia di negara bagian Queensland.

Kabar tentang adanya seorang WNI di Queensland yang terinfeksi virus H1N1 itu disampaikan Malia Ritaningsih, residen tetap asal Indonesia yang berdomisili di daerah Robertson, pinggiran kota Brisbane, kepada ANTARA, Selasa (30/6).

"Beliau (pasien-red.) adalah keponakan saya. Alhamdulillah, kondisi kesehatannya sudah membaik saat saya membesuknya di Rumah Sakit Queen Elizabeth II hari Minggu (28/6)," katanya.

Malia mengatakan, saudaranya itu adalah seorang ibu rumah tangga. "Ketika saya menjenguknya hari Minggu, saya masih diharuskan perawat rumah sakit memakai masker, sarung tangan, dan `disposable coat` (baju khusus dari rumah sakit-red.)," katanya.

Menurut Malia yang berprofesi sebagai guru bahasa Indonesia di salah satu SMA di Queensland ini, kondisi kesehatan saudaranya itu kini semakin membaik karena sejak Senin (29/6) para tamu yang membesuknya sudah tidak lagi diharuskan menggunakan masker, sarung tangan dan "disposable coat".

Keponakannya itu dilaporkan terkena gejala Influenza A H1N1 pada 23 Juni lalu dan sempat berobat ke dokter umum sebelum dirawat di Rumah Sakit Queen Elizabeth II sejak 26 Juni, katanya.

Sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan ancaman Influenza H1N1 secara global 24 April lalu, sudah 70.893 orang terjangkit virus flu mematikan ini di lebih dari 90 negara dan teritori di dunia. Virus flu ini juga dilaporkan sudah menewaskan 311 orang di dunia. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009