Semarang (ANTARA News) - Seorang anak perempuan, Ahuna Tri Lestari (12), yang tinggal bersama ibu angkatnya, Sumiyem (53), ditemukan tewas diduga dibunuh oleh kawanan perampok.

Korban ditemukan di rumah Sumiyem di Jalan Borobudur Utara Raya No. 57 Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Semarang Barat, Jawa Tengah, Kamis sekitar pukul 16:30 WIB.

Korban ditemukan pertama kali oleh kakak korban Tommi (20) dan temannya, Saryantono (21), di dalam bak mandi dengan posisi kepala terbenam di air dan ditindih barbel seberat 20 kilogram lebih serta hidung mengeluarkan darah.

Informasi yang dihimpun ANTARA menyebutkan, Sumiyem beberapa hari sebelum kejadian diketahui menjual sebidang tanah di sekitar rumah dengan harga Rp125 juta. Diduga perampok telah mengenal keluarga Sumiyem dan atau mengetahui kondisi rumah.

Disebutkan, saat pulang kerja Tommi dan Saryantono melihat kondisi rumah dalam keadaan sepi serta tidak ada satu orang pun, tapi di sekitar rumahnya sudah banyak tetangga yang berkerumun.

Setelah masuk ke dalam rumah, Tommi semakin curiga karena melihat semua kamar dalam kondisi berantakan dan tidak melihat adiknya, Ahuna.

Karena curiga telah terjadi sesuatu pada diri adiknya, ia kemudian mencari di seluruh sudut rumah. Tanpa sengaja, saat melintas di kamar mandi, Saryantono melihat sepasang kaki Ahuna yang berada di dalam bak mandi.

Dia dan Tommi kemudian memeriksa ke dalam kamar mandi dan terkejut saat melihat sepasang kaki Ahuna. Tanpa berpikir panjang, mereka berusaha menarik tubuh korban dari dalam bak mandi.

Tommi dan Saryantono langsung melarikan korban ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

Jajaran Polres Semarang Barat dan Polwiltabes Semarang yang mengetahui kejadian tersebut segera datang ke tempat kejadian perkara dan menyelidikinya.

Ibu angkat korban yang datang rumahnya terlihat histeris dan menangis, setelah mengetahui kejadian sebenarnya.

Karena banyaknya warga yang ingin melihat dari dekat rumah Sumiyem, polisi memberikan garis polisi di pintu gerbang rumah.

Kapolwiltabes Semarang, Kombes Pol. Edward Syah Pernong, Kasat Reskrim AKBP Roy Hardi Siahaan, dan Kapolres Semarang Barat, AKBP Sofyan Nugroho juga terlihat di lokasi kejadian.

Menurut keterangan beberapa warga, di dalam rumah Suliyem ada empat anggota keluarga, yaitu Sumiyem, Ahuna Tri Lestari, kakak kandung Ahuna, dan anak angkat Sumiyem yang lain, Ferry.

Hingga berita ini ditulis, Ferry masih terus dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009