Bojonegoro (ANTARA News) - Puluhan mahasiswa Gerakan Mahasiswa Nasional (GMNI) Cabang Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis malam, menggelar aksi anti golput pada pemilu presiden dan wakil presiden 2009.

"Kami sengaja menggelar aksi ini pada malam hari, sebab kalau siang hari rata-rata mahasiswa di Bojonegoro bekerja," kata Koordinator aksi GMNI Bojonegoro, Saichul Anwar, Kamis.

Dengan penerangan lilin, di depan gedung DPRD, para mahasiswa tersebut membentangkan kain putih dengan panjang 7 meter, dan secara bergantian melakukan orasi yang semuanya berisi ajakan anti golput. Sebelum itu, mereka berangkat dari bundaran Kelurahan Sumbang, Kecamatan Kota, menyusuri jalan protokol menuju depan gedung DPRD.

Selain membagikan selebaran yang berisi ajakan memilih pada pilpres, mereka mengakhiri aksi dengan menandatangani kain putih itu.

Menurut Saichul, pada pilpres 2009 ini, angka golput di Bojonegoro, diperkirakan cenderung meningkat dibandingkan dengan pemilu legislatif yang lalu.

Dia tidak bisa menyebutkan, perkiraan besarnya peningkatan angka golput. Tetapi, lanjutnya, dengan maraknya politik uang pada pemilu legislatif lalu, membawa pengaruh pada pemilih pilpres 2009 ini.

Alasannya, kalau dalam pilpres 2009 ini, tidak ada kucuran uang kepada para pemilih, mereka tidak akan berangkat ke tempat pemungutan suara (TPS)."Kami mendesak masyarakat tidak terpengaruh dengan politik uang," katanya.

Saichul mengatakan, ajakan kepada berbagai elemen masyarakat di Bojonegoro, untuk memilih pada hari-H pilpres pada 8 Juli ini, terus dilakukan. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009