Jakarta (ANTARA News) - Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) meminta masyarakat khususnya warga Sulsel agar menyikapi secara arif dan bijaksana dalam menanggapi pernyataan Andi Mallarangeng, kata Ketua Umum KKSS Hasanuddin Masaille di Jakarta, Jumat.

Masaille mengemukakan hal itu menanggapi pernyataan Ketua Partai Demokrat Andi Mallarangeng saat kampanye dialogis di Makassar (1/7) yang antara lain menyatakan putra Sulsel belum waktunya menjadi pemimpin di negeri ini karena masih ada capres dan cawapres yang lebih baik.

Menurut Masaille, pernyataan Andi Mallarangeng tersebut perlu ditanggapi secara bijak dan tidak perlu ditanggapi secara emosional dan berlebihan, karena hanya akan merugikan masyarakat Sulsel sendiri jika sampai harus terpecah belah dan bertikai.

"Pernyataan Andi Mallarangeng perlu disikapi secara kekeluargaan dan secara ilmiah dalam forum ilmiah, sehingga dapat segera dicari jalan keluarnya agar tidak terulang lagi pernyataan tersebut," katanya didampingi Ketua Dewan Penasihat KKSS HM Taha dan budayawan asal Sulsel Rahman Arge.

Masaille menegaskan, fakta menyatakan semua etnis di Indonesia pantas menjadi pemimpin atau presiden, termasuk suku Bugis, seperti misanya ketiga pasangan capres dan cawapres tersebut berlatar belakang dari berbagai etnis, seperti Jawa, Bugis, Campuran Jawa dan Manado, Campuran Jawa dan Sumatra.

"Ketiga capres dan cawapres merupakan putra terbaik yang pantas memimpin bangsa Indonesia, karena mereka telah melalui proses pendidikan politik dan menempati berbagai jabatan penting sebelumnya," katanya.

Oleh karena itu, katanya, setiap warga negara Indonesia yang berasal dari etnis manapun asalkan memenuhi persyaratan, maka mereka berhak menjadi pemimpin bangsa Indonesia.

Adapun syarat calon pemimpin Indonesia, antara lain sehat jasmani dan rohani, mempunyai kecakapan dalam memimpin, berani dan tegas dalam mengambil keputusan, pintar, bertanggung jawab dan beretika.

Sementara itu, budayawan Rahman Arge menduga bahwa Andi Mallarangeng memiliki motif tertentu atas pernyataan tersebut, seperti misalnya ia berkeinginan menjadi menteri atau menduduki jabatan tertenu yang dinilainya lebih terhormat.

Rahman mengusulkan jalan perdamaian atas pernyataan Andi Mallrangeng, yaitu secara kekeluargaan kepada yang bersangkutan dan secara ilmiah yakni dibentuk forum ilmiah yang terdiri atas para pakar dan akademisi untuk mengklarifikasi pernyataan Andi Mallarangeng, sehingga masyarakat mendapat jawaban secara ilmiah.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009