Seoul (ANTARA News/Yonhap-OANA) - Korea Utara melakukan uji coba meluncurkan sedikitnya misil dari lepas pantai timurnya, Sabtu, menjelang Hari Kemerdekaan Amerika Serikat (AS), dalam apa yang disebut seorang pejabat Korea Selatan sebagai sebuah langkah yang dimotivasi politik.

"Korea Utara menembakkan tujuh rudal yang tampaknya merupakan tipe Scud, menuju Laut Timut dari pangkalan Gitdaeryong tidak jauh dari Wonsan, provinsi Gangwon, antara 8:00 pagi dan 8.30 pagi hari ini (waktu Seoul)," kata seorang pejabat pemerintah Korea Selatan, yang meminta tidak disebutkan namanya.

"Misil-misil itu diperkirakan memiliki jarak hingga 400-500km."

Awal pekan ini, Korea Utara menembakkan secara serentak empat misil KN-01 dari pangkalan Sinsang-ni di provinsi Hamgyong selatan, ke Laut Timur, yang meningkatkan ketegangan yang telah naik setelah Korea Utara meluncurkan roket jarak jauh pada April dan melakukan uji coba nuklir bulan berikutnya.

Pejabat itu mengatakan bahwa misil-misil yang ditembakkan oleh Korea Utara Sabtu itu jauh lebih berbahaya daripada empat yang ditembakkan sebelumnya karena memiliki jarak yang relatif jauh diantara jenis-jenis misil jarak dekat, cukup untuk meliputi seluruh Korea Selatan.

"Misil-misil yang ditembakkan pada 2 Juli itu diperkirakan merupakan bagian dari latihan militer, namun misil-misil yang diluncurkan hari ini tampaknya memiliki tujuan politik karena ditembakkan satu hari menjelang Hari Kemerdekaan Amerika Serikat," katanya.

Korea Utara diyakini memiliki hampir 700 misil Scud dari berbagai tipe.

Korea Utara telah menyiapkan untuk meluncurkan misil baru jarak menengah dan misil Scud sejak awal bulan lalu, menurut militer Korea Selatan.

Pihak berwenang, bagaimanapun juga, mengatakan bahwa tidak ada tanda-tanda peluncuran peluncuran segera dari misil balistik antar benua dari timur pangkalan Musudan-ri ataupun dari pangkalan Tongchang-ri di barat.

Pada April, Korea Utara mengancam untuk menembakkan sebuah misil balistik antar benua sebagai bentuk protes terhadap kutukan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas peluncuran roket jarak jauhnya, yang diklaimnya untuk mengirim satelit komunikasi ke luar angkasa.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009