Kabul (ANTARA News) - Satu tentara AS dan satu tentara Afghanistan tewas ketika seorang pembom bunuh diri berusaha untuk menyerang sebuah markas di Afghanistan tenggara, Sabtu, seperti diberitakan Reuters.

Pembom itu mengendarai sebuah truk ke arah markas tersebut, yang dioperasikan oleh pasukan asing pimpinan-AS dan tentara Afghanistan, di distrik Zirok di provinsi Paktika di Afghanistan tenggara, kata Hamidullah Zwak, juru bicara gubernur provinsi itu.

Ia mengabaikan peringatan untuk berhenti dan ditembak mati sebelum mencapai pangkalan tersebut, kata Zwak. Bom yang ia bawa meledak pada saat penembakan itu, menewaskan tentara-tentara tesrebut, kata Zwak.

Seorang juru bicara Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) di Afghanistan mengatakan ada upaya untuk menyerang pos operasi tempur di Zirok dan bahwa ada sejumlah korban tapi ia belum memiliki rincian lainnya.

Ribuan marinir AS telah melancarkan serangan besar di provinsi Helmand di Afghanistan selatan, markas Taliban dan penghasil pohon apiun besar, Kamis, operasi besar pertama dari strategi regional baru Presiden AS Barack Obama untuk mengalahkan Taliban dan menstabilkan Afghanistan.

Mereka sejauh ini menemui sedikit perlawanan dan belum ada laporan-laporan mengenai serangan balasan besar oleh Taliban atau sekutunya sejak Operasi Khanjar atau Operasi Pedang, dilancarkan.

Juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengatakan beberapa tentara Afghanistan dan asing tewas dalam serangan Sabtu di Zirok dan mengatakan truk itu dimuati dengan bahan peledak. Tidak ada konfirmasi independen mengenai pernyataannya tersebut.

Marinir telah melancarkan operasi baru mereka dengan kekerasan dalam pemberontakan pimpinan-Taliban pada tingkat terburuknya sejak kelompok Islam itu dijatuhkan dari pemerintahan pada akhir 2001.

Operasi baru itu dilancarkan setelah beberapa tahun jalan buntu di selatan, dengan harapan bahwa operasi itu akan mengubah jalan perang yang beberapa pihak di Washington katakan tidak akan mereka menangkan.

Strategi baru itu juga dimaksudkan untuk membantu meningkatkan keamanan pada pemilihan presiden 20 Agustus di Afghanistan.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009