Jakarta (ANTARA News) - Mantan kiper tim nasional era tahun 1970-an, Ronny Pasla (60) mengatakan sebaiknya penjaringan tim nasional oleh Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) dilakukan di turnamen nasional.

"Turnamen nasional seperti Suratin Cup merupakan cikal bakal pemain nasional," kata Ronny saat ditemui di PON Tenis Jakarta, Minggu.

Tentunya juga, kata dia, para petinggi di PSSI harus memilih pemain secara obyektif, sehingga tim nasional yang terpilih nantinyatidak diragukan lagi kualitasnya.

Selain itu, Ronny juga mengatakan pemain yang akan masuk tim nasional seharunya memiliki basic atau dasar pendidikan sepak bola salah satunya didapatkan di sekolah sepak bola (SSB).

"Dari sanalah kita bisa melihat bibit unggul. Bukan seperti sekarang ini, banyak pemain yang diambil sudah jadi, padahal basicnya tidak ada. Ini bukan merendahkan lho," ujar Ronny yang juga menjadi pelatih Persija U-18.

Ronny juga menyinggung bahwa U-18 yang akan bermain di Suratin Cup merupakan cikal bakal pemain nasional.

"Saya juga dulu dari suratin Cup, kemudian diambil untuk PSMS Medan. Dari situ saya masuk PSMS junior, PSMS senior hingga ke PSSI junior dan PSSI senior," ujarnya.

Tahapan-tahapan tersebut, lanjut dia, merupakan proses yang seharusnya dijalani bagi setiap atlit yang ingin menjadi bintang di dunia persepakbolaan.

Disamping itu, SSB yang saat ini mulai tersebar di seluruh Indonesia harus mempunyai proses seleksi yang ketat, sehingga nantinya akan menemukan bibit atlet yang bisa dihandalkan.

Namun sayangnya kondisi berupa saran dan prasana yang ada di SSB saat ini masih jauh dari kurang seperti di antaranya lapangan, perlengkapan latihan dan lainnya. "Kalau pelatih sih banyak," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009