Samarinda (ANTARA News) - Satu orang pasien suspect flu Babi (H1N1) Rabu Malam pukul 00.30 wita dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) A. Wahab Sjahranie kota Samarinda, provinsi Kalimantan Timur (kaltim) setelah sebelumnya mendapat perawatan dari RSU Amalia, Kota Bontang, Kaltim.

Pasien itu dibawa dari RSU Amalia Bontang dengan mobil "ambulance" RSU Amalia Bontang , didampingi oleh tiga orang perawat RSU Amalia dan 2 orang kerabat pasien.

Pasien langsung dibawa dengan menggunakan kursi roda menuju ruang Tulip di RSU A. Wahab Sjahranie Samarinda.

" Kami mendapatkan rujukan 1 orang pasien dari RSU Amalia dengan keluhan batuk, pilek dan sakit kepala, dan diduga pasien tersebut terkena virus H1N1. Kebetulan rumah sakit kitalah yang dirujuk untuk menangani pasien H1N1 di Kaltim," kata dr Nurliana Adriatinoor, juru bicara RSU A Wahab Sjahranie, di Samarinda, Rabu dini hari.

Ia menjelaskan pasien itu seorang pria berumur 30 tahun, Warga Negara Asing (WNA) berkebangsaan Norwegia, yang baru 5 hari berada di kota Bontang untuk suatu keperluan.

"Pasien ini merupakan warga pendatang, bukan WNA lama yang menetap di Bontang. Dia baru tiba di Balikpapan pada 2 Juli, dan baru empat hari berada di Bontang," katanya menjelaskan.

Pihak RSU A Wahab Sjahranie, langsung melakukan isolasi di ruangan perawatan pasien, sekaligus observasi karena dimungkinkan pasien ini tertular virus lainnya.

"untuk sementara berdasarkan Rujukan RSU Amalia Bontang prasangka pertama pasien ini tertular virus H1N1, namun demikian melakukan perwatan pihak RSU juga melakukan observasi kepada pasien karena masih dimungkinkan pasien ini terlular virus lainya,` terangnya.

Ia mengatakan, pasien tersebut langsung mendapatkan penanganan serius oleh tim dokter RSU A. Wahab Sjahranie yang dipimpin oleh dr Candra Gunawan.

"Tim dokter yang menangani adalah dr Candra Gunawan, karena ia dokter spesialis untuk penyakit dalam," katanya.

Bersarkan Informasi pasien tersebuti sebelum tiba di Kota Balikpapan pada 2 Juli, sempat singgah di beberapa kota seperti Jakarta dan Frankfrut, Jerman.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009