Jakarta,(ANTARA News) - Pemilihan Presiden/Wakil Presiden 2009 pada Rabu, serentak di seluruh Indonesia berlangsung lancar dan aman.

Laporan ANTARA News dari berbagai daerah menyebutkan, warga antusias mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) untuk memberikan hak suara kepada salah satu pasang capres/cawapres, yaitu Megawati-Prabowo, SBY-Boediono dan Jusuf Kalla-Wiranto.

Aktivitas warga yang terkonsentrasi di TPS menyebabkan situasi di jalan-jalan dan psuat-pusat perbelanjaan serta pasa-pasar tradisional di beberapa kota di Indonesia dilaporkan sempat lengang. Apalagi pemerintah menetapkan hari libur nasional pada pilpres ini.

Antusiasme warga ke TPS terpicu oleh keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada Senin ( 6/7) yang memperbolehkan warga tidak terdaftar dalam daftar pemilu tetap (DPT) dapat menggunakan hak pilihnya dengan menggunakan kartu tanda penduduk (KTP) disertai kartu keluarga (KK) dan paspor bagi pemilih di luar negeri.

Keputusan MK itu seolah mengakhiri keresahan dan ketidakpastian hak pilih bagi jutaan orang yang tidak terdaftar dalam DPT. Persoalan DPT ini menyebabkan jutaan orang kehilangan hak pilih pada pemilu legislatif pada 9 April 2009.

Keputusan MK menjadi solusi sekaligus menjadi bukti bahwa sebenarnya DPT yang dikeluarkan KPU bermasalah. KPU dinilai banyak kalangan tidak transparan karena tidak jauh-jauh hari mengumumkan DPT sesuai yang diatur dalam UU tentang Pemilu.

Dengan solusi itu, warga kemudian berbondong-bondong ke TPS ketika TPS mulai dibuka untuk menerima pemilih. Bahkan di beberapa daerah dilaporkan, warga sudah datang ke TPS 1,5 jam sebelum TPS di buka.

Masyarakat kampung Yotefa, distrik Abepura, Jayapura, Papua, mulai mendatangi TPS di TPS 4, kelurahan Yobe, distrik Abepura sekitar pukul 06:30 WIT. Padahal waktu pemungutan suara baru dimulai sekitar pukul 08:00 WIT. Saat warga pemilih datang ke TPS ini, sebagian petugas KPPS belum hadir.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009