Jambi (ANTARA News) - Untuk mengantisipasi merebaknya virus H1N1 (flu babi) maka RS Abdul Manap Kota Jambi menyiapkan ruang khusus pengecekan bagi pasien yang terindikasi terkena virus tersebut, kata Direktur RS Abdul Manap Kota Jambi dr. Hj. Ida Yuliati.

Ketika ditanya di Jambi, Kamis, Ida mengatakan, meski belum menerima laporan adanya pasien yang terindikasi flu babi, pihaknya telah mengantisipasi dengan menyiapkan salah satu ruang khusus di RS Abdul Manap.

Tindakan pertama kepada pasien yang terindikasi flu babi adalah melakukan cek fisik, termasuk juga mencari informasi dengan cara mewawancarai pasien atau keluarga terkait riwayat pasien.

"Jika pasien sebelumnya bepergian ke luar negeri atau ke luar daerah melalui bandara, kami akan lakukan pengecekan fisik, sebab tidak semua flu termasuk dalam kategori flu babi," ujarnya.

Jika dari hasil pengecekan dinyatakan positif, pasien akan dirujuk ke rumah sakit provinsi untuk menjalani perawatan sebab yang mempunyai dana dan anggaran khusus penanganan flu babi hanya rumah sakit provinsi.

"Rumah sakit daerah hanya sebatas melakukan pengecekan dini kepada pasien," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Kota Jambi Harlik mengatakan, merebaknya isu flu babi telah menyebabkan berkurangnya pendapatan asli daerah (PAD) dari hasil distribusi ternak babi.

Selama ini, para konsumen daging babi di Kota Jambi banyak mendatangkan babi dari Medan, Sumatra Utara. Sekali masuk dikenai retribusi sebesar Rp12 ribu per ekor. Dalam sebulan jumlah babi yang masuk dari Medan mencapai 100 ekor lebih.

"Berkurangnya PAD juga disebabkan berhentinya distribusi babi dari Medan selama dua bulan terakhir ini. Mungkin konsumen daging babi sudah mulai mengurangi pemakaiannya semenjak adanya isu flu babi," ujar Harlik.

Saat ini populasi babi ternak di Kota Jambi juga menurun, berdasarkan data per Juni 2009, jumlah babi ternak hanya sekitar 1.200 ekor, sebelumnya mencapai 3.200 ekor dari 24 peternak babi di Kota Jambi.

Untuk menanggulangi adanya peredaran babi ternak tak berizin yang dapat menimbulkan penyebaran flu babi, Dinas Peternakan Kota Jambi saat ini telah melakukan berbagai himbauan, khususnya kepada peternak maupun pedagang babi.

"Kami minta seluruh peternakan harus berada di luar pemukiman penduduk supaya limbahnya tidak mencemari masyarakat. Begitu juga jika ada kegiatan pengiriman babi, kami telah berkoordinasi dengan Dishub dan Dinkes untuk dilakukan pengecekan," tambahnya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009