Jakarta (ANTARA News) - Tingkat pejualan komputer "notebook" atau laptop di Jakarta Computer Festival (JaCF) ke-11 terbentur oleh pameran serupa yang digelar di arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran, Jakarta.

Siti, salah seorang penjaga stand komputer rakitan lokal, Zyrex mengaku penjualan pameran kali ini menurun karena perhatian pengunjung teralhikan dengan adanya pameran serupa di PRJ, Jakarta, Kamis.

Pada ajang JaCF kali ini yang digelar di Mall Mangga Dua, Jakarta, diikuti oleh beberapa merek komputer rakitan dalam negeri seperti Zyrex, Axioo, A Note, Ion, dan Byon untuk kelas "low-end".

Kemudian beberpa merek komputer Internasional seperti Sony Vaio, Compaq Presario, dan Asus untuk kelas "mid dan high-end".

Menurut Udin, salah satu penjaga stand komputer lokal Axioo, juga menyatakan penjualan pada pameran kali ini tidak sebaik pameran sebelumnya.

"Penjualan pameran sekarang menurun, tidak seperti pameran sebelumnya, karena sekarang bentrok dengan pameran yang ada di PRJ," tuturnya.

Yudi, penjaga stand komputer BYON juga mengakui penjualan komputer kali ini berkurang, jika pada pameran sebelumnya BYON mampu menjual diatas 50 unit, namun terhitung hingga hari ini pihaknya baru menjual sekitar 12 unit saja.

Bahkan merek lokal pendatang terbaru seperti ION hanya mampu menjual dua unit "note book" saja hingga hari ini.

"Kostumer masih kurang percaya pada brand lokal, apalagi seperti ION ini, terlebih lagi dengan adanya pameran di PRJ," kata Tono dari ION.

Distributor merek komputer "high-end" Compaq Presario di bawah naungan Metrodata juga mengeluhkan menurunnya penjualan komputer pada ajang JaCF kali ini karena waktunya yang bertepatan dengan ajang tahunan Jakarta PRJ.

"Kalau bisa jadwal JaCF jangan dibarengi dengan PRJ, terlebih lagi jarak antar Mangga Dua dan arena PRJ Kemayoran yang relatif dekat membuat kostumer lebih memilih untuk pergi kesana," ujar Ade, petugas sales compaq Presario.

Terlebih lagi dalam ajang kali ini ia juga harus bersaing dengan produk rakitan lokal yang harganya relatif murah, sekitar Rp.4-8 jutaan per unit.

Persaingan dengan produk rakitan lokal inilah yang membuat merek komputer "high-end" ini harus tetap bersaing dengan mematok harga serendah mungkin sesuai dengan para pesaing lokalnya.

Sedangkan sales penjual merek Sony Vaio, Dian, mengatakan penjualan standnya relatif stabil untuk saat ini, hingga hari ke-8 pameran dibuka, standnya mampu menjual hingga 15-20 unit komputer,

"Pencitraan merek kami sudah melekat pada kostumer, sehingga penjualan pameran kali ini relatif stabil," ujar Dian.

Menurutnya pemaran ini cukup membantu penjualan komputernya, namun ia mengatakan hanya bersaing dengan toko-toko komputer yang sudah ada di mall tersebut.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009