Jakarta (ANTARA News) - PT Priamanaya Energi, pengembang proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Keban Agung di Lahat, Sumatera Selatan, siap menambah kapasitas pembangkit tersebut dari rencana 2x135 Mega Watt (MW) saat ini menjadi 4x135 MW, mengingat tingginya permintaan listrik di wilayah Sumatera bagian selatan (Sumbagsel).

Menurut Direktur PT Priamanaya Energi, Adhi Satriya, di Jakarta, Jumat, penambahan kapasitas sangat dimungkinkan karena cadangan batu bara yang ada di areal Kuasa Pertambangan (KP) milik Priamanaya di Lahat dan Prabumulih, lebih dari cukup.

"Dari hasil eksploitasi, cadangan batu bara di KP Lahat mencapai 280 juta ton, sedangkan konsumsi dua unit PLTU Keban Agung hanya 30 juta ton selama 30 tahun, sehingga jika ditambah dua unit lagi maka konsumsi batu baranya menjadi 60 juta ton selama 30 tahun," jelasnya.

Adhi Satriya mengatakan, pihaknya juga sudah menyiapkan lahan untuk pengembangan PLTU Keban Agung hingga menjadi empat unit.

Pencanangan tiang pertama (ground breaking) pembangunan PLTU Keban Agung 2X135 MW sudah dilakukan pada 7 Juli oleh Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi, J Purnowo.

PLTU mulut tambang Keban Agung merupakan proyek listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) kedua yang dikembangkan oleh kelompok usaha Priamanaya. Sebelumnya, perusahaan swasta nasional ini sudah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sibayak di Sumatera Utara (Sumut) dengan kapasitas 2X56,5 MW.

"Kedua proyek tersebut termasuk dalam 15 persen IPP kerja sama dengan PLN yang berhasil lanjut hingga ke tahap konstruksi sedangkan lainnya belum masuk tahap konstruksi," katanya.

Ia optimis, unit pertama PLTU Keban Agung sudah bisa beroperasi pada awal 2012 dan tiga bulan berikutnya diikuti oleh unit pembangkit kedua.

Total investasi proyek PLTU Keban Agung mencapai 310 juta dolar AS. Dari jumlah itu, 211,5 juta dolar AS merupakan pinjaman dari sindikasi bank dalam negeri dengan BNI sebagai pimpinan sindikasi. Sisanya sekitar 98,5 juta dolar AS merupakan equity, kata Adhi Satriya.

Energi listrik yang dihasilkan dari PLTU Keban Agung akan dialirkan melalui jaringan transmisi 150 kV ke Gardu Induk (GI) Lahat dan kemudian masuk ke sistem kelistrikan PLN Sumatera bagian selatan (Sumbagsel).

Selain di Keban Agung, Priamanaya juga mengincar proyek PLTU mulut tambang lainnya di Riau. Selain itu, proyek Priamanaya lainnya PLTU Rembang, yang termasuk dalam program pembangkit 10.000 MW dijadwalkan beroperasi pada September 2009.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009