Jakarta (ANTARA News) - Jadwal final four Indonesian Basketball League (IBL) berubah karena para tim yang terlibat kompetisi itu salah pengertian mengenai sistem pertandingan.

Ketua Dewan Komisaris IBL, Ade Bella Erwin Harahap, mengatakan, tim-tim yang meraih tiket ke final four mengira sistim pertandingan yang digunakan adalah home away seperti yang direncanakan sebelum playoff berlangsung.

"Makanya kami segera rapat di Perbasi dan mengumpulkan para pemilik tim, bahwa pertandingan final four dilakukan di tempat dimana tim yang berada di ranking satu dan dua," katanya di PB Perbasi, Jakarta, Jumat.

Sebelumnya memang direncanakan seusai babak reguler, babak playoff dan final four bersistem home away. Namun rencana ini gagal setelah di babak playoff, tim peserta mengaku belum siap menjadi tuan rumah.

Tim-tim keberatan dengan alasan belum menyiapkan para penggemar dan penyelenggaraan untuk hanya satu pertandingan akan memakan banyak biaya.

Kemudian, panitia tidak menggunakan sistem home away dan sistem pertandingan seperti IBL tahun sebelumnya, dimana tim yang meraih peringkat satu dan dua berhak menjadi tuan rumah.

Satria Muda Britama Jakarta menjadi tim pertama yang menjadi tuan rumah karena meraih peringkat pertama, disusul Garuda Flexi Bandung di peringkat kedua. Sementara Aspac dan CLS yang maju ke final four setelah menyingkirkan Pelita Jaya dan Bima Sakti, tidak berhak menjadi tuan rumah.

"CLS sebelumnya ingin jadi tuan rumah, itulah makanya kami rapat menentukan tempat," lanjutnya.

Jadwal final four kembali berubah setelah keinginan dari PB Perbasi untuk mempersingkat pertandingan mengingkat 8 Agustus mendatang, akan ada Kejuaraan Basket Asia di China, dimana Garuda Bandung akan mewakili Indonesia di kejuaraan tersebut.

Final four
yang sedianya berlangsung 11 hingga 14 Juli di Jakarta dan 15 sampai 19 Juli di Bandung, diubah dilakukan serentak di dua kota itu dari 11 hingga 14 Juli ini.

Sementara babak championship digelar 25 dan 26 Juli, kemudian  1 sampai 3 dan 5 Agustus mendatang.

"Yang jelas, sebelum puasa IBL harus sudah selesai semua," tambahnya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009