Baghdad (ANTARA News/Reuters) - Sejumlah bom meledak di luar lima gereja Kristen di Baghdad, Minggu, menewaskan empat orang dan mencederai lebih dari 30 lain, dalam serangan-serangan yang tampaknya terkoordinasi, kata polisi Irak.

Serangan paling serius dilancarkan dengan peledakan bom mobil di dekat sebuah gereja di Jalan Palestina di Baghdad timur, yang menewaskan empat orang dan mencederai 21 lain. Satu sumber kepolisian mengatakan, sedikitnya delapan orang Kristen termasuk diantara mereka yang terluka.

Beberapa menit kemudian, sebuah bom meledak di luar gereja di distrik Dora di Baghdad selatan, mencederai tiga orang dan merusak bangunan itu.

Sebelumnya tiga bom yang disembunyikan di kotak-kotak kardus meledak di dekat pintu gerbang gereja-gereja di distrik Ghadir dan Karrada di Baghdad tengah dan timur. Salah satu ledakan itu mencederai tujuh orang, sementara ledakan-ledakan yang lain tidak menimbulkan korban.

Pertumpahan darah yang terjadi setelah invasi pimpinan AS pada 2003 umumnya menurun, namun kekerasan masih terjadi, khususnya di daerah-daerah yang memiliki keragaman etnik dan agama.

Penduduk Kristen Irak, yang diperkirakan berjumlah sekitar 750.000 orang, merupakan minoritas kecil di negara mayoritas muslim yang berpenduduk sekitar 28 juta orang itu.

Warga Kristen menjadi sasaran serangan secara sporadis, terutama di Baghdad dan kota Mosul, Irak utara, yang membuat banyak dari mereka pergi ke luar negeri.

Kekerasan meningkat menjelang penarikan pasukan AS pada 30 Juni dari pangkalan-pangkalan perkotaan di Irak.

Perdana Menteri Nuri al-Maliki memperingatkan pada Juni bahwa gerilyawan dan milisi mungkin meningkatkan serangan mereka dalam upaya merongrong kepercayaan masyarakat pada pasukan keamanan Irak.

Sejumlah serangan bom besar dilancarkan sejak itu, dan yang paling mematikan adalah serangan bom truk pada 20 Juni di dekat kota wilayah utara, Kirkuk, yang menewaskan 72 orang dan mencederai lebih dari 200 lain dalam serangan paling mematikan dalam 16 bulan.

Serangan bom pada 24 Juni di sebuah pasar di distrik Syiah Kota Sadr di Baghdad timurlaut juga merupakan salah satu yang paling mematikan pada tahun ini, yang menewaskan sedikitnya 62 orang dan mencederai sekitar 150.

Namun, Maliki dan para pejabat tinggi pemerintah menekankan bahwa 750.000 prajurit dan polisi Irak bisa membela negara dari serangan-serangan yang dituduhkan pada gerilyawan yang terkait dengan Al-Qaeda dan kekuatan yang setia pada almarhum presiden terguling Saddam Hussein.

Hanya sejumlah kecil pasukan AS yang menjadi pelatih dan penasihat akan tetap berada di daerah-daerah perkotaan, dan sebagian besar pasukan Amerika di Irak, yang menurut Pentagon berjumlah 131.000, ditempatkan di penjuru lain.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009