Jakarta, (ANTARA News) - Pangamat Politik FISIP UI, Prof Dr Ibramsyah meminta kepadatokoh-tokoh tua Golkar agarmengundurkan diri,seperti Agung Laksono, Aburizal Bakrie, Akbar Tandjung.Selama ada tokoh tua itu, Golkar takkan mencapai kemajuan.

"Tokoh-Tokoh itu, mereka-kan sudah pernah menjadi menteri, lalu mau apa lagi. Inikan yang membuat Golkar tak maju," katanya, Senin.

Ketika menyinggung soal kemungkinan Golkar bergabung kembali dengan SBY, Ibramsyah sangat menyesalkan langkah seperti itu.

"Itu sama saja tidak tahu malu. Tokoh-tokoh tua itu harus dimintai tanggungjawabnya. Sebagai partai yang kalah, harusnya berada di luar kekuasaan," tambahnya.

Menurut Guru Besar Ilmu Politik ini, sebaiknya Golkar membangun konsolidasi ke dalam dan tak usah memikirkkan kekuasaan.

"Berikan lebih banyak porsi kepada orang-orang muda, seperti Yudhi Chrisnandi, Indra J Piliang, Poempida dan lain-lainnya. Sehingga ada semangat baru di tubuh Golkar," ungkapnya.

Dikatakannya,akan menjadi lebihdinamis bilaGolkar menjadi oposisi secara lembaga."Memang sudah waktunya, Golkar belajar menjadi oposisi. Kalau tetap mencari kekuasaan mau ditaruh mana mukanya?," tuturnya.

Lebih jauh, kata Ibramsyah, gagalnya JK meraih suara dalam pemilu presiden 2009,karena ulah tokoh-tokoh Golkar yang bermain mencari selamat masing-masing.

"Coba, bayangkan, bagaimana mungkin partai sekuat Golkar hanya meraih 11 persen.Jauh dibawah target. Ituberarti memang mesin partai tak jalan. Ada yang berkhianat terhadap JK," cetusnya dengan nada geram.

Katanya,istilah kasarnya JK itu ditikam dari belakang oleh tokoh-tokoh tua Golkar. "Kasihan dia, ditikam dari belakang. Saya tahu jeritan hatinya," jelasnya.

Meski kalah dalam Pilpres 2009, JK tetap sportif. Dia secara legowo memberikan ucapan selamat kepada SBY. Inilah yang perlu dicontoh dari Jk sebagai seorang negarawan. "Dia memberi contoh sebagai negarawan dengan memberikan ucapan selamat kepada SBY," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009