Jakarta, (ANTARA News) - Ingin membungkus kemudian memberi kado bertuliskan "Dari Negeri Ibu Pertiwi" bagi punggawa asuhan arsitek Sir Alex Ferguson ketika bertandang ke Jakarta? Agar kesengsem dengan negeri berjuluk murah senyum dan peramah, dendangkan irama bait demi bait tembang bertajuk "Jatuh Bangun" dari penyanyi dangdut Meggy Z.

"Jatuh bangun aku mengejarmu, namun dirimu tak mau mengerti..." Very good!

Bukankah Wayne Rooney, Ryan Giggs, Rio Ferdinand, Park Ji-Sung, Michael Carrick, dan kiper Van Der Sar telah mengeja kata dalam Bahasa Indonesia, "Ini Budi. Budi bermain bola" dalam sebuah iklan tayangan televisi swasta menjelang kedatangan skuad Setan Merah? Sontak, senyum pun terkembang. Wajah mereka sumringah.

Dalam hitungan sepersekian detik, guru di depan kelas merespons, "Very good...." Apanya yang "very good"? Jangan dulu mengumbar tawa. Lihat dengan telinga hati, rasakan dengan mata hati goyang tubuh secara ritmis ketika seseorang disihir oleh sesama penikmat dendang dangdut.

Uups, ada bisikan menggoda, "Sampai pagi, kita bergembira melupakan dera dunia fana". Ungkapan bahasa Latinnya: ars longa, vita brevis (seni itu abadi, hidup itu singkat).

"Kubawakan segenggam cinta. Namun kau meminta diriku. Membawakan bulan ke pangkuanmu..." Waah, segepok romantisme dari khasanah dongeng khas Britania bersenyawa dengan romantisme dangdut negeri ini.

Rasakan getarannnya. Rasakan atmosfernya ketika memasuki dua pekan pasca Pemilihan Presiden 2009. Billboard di pinggir jalanbergambarFerdinand,Rooney danGiggs seakan mengundang publik Jakarta. Ungkapannya seksi: mau, mau, mau?

Hati siapa yang tidak terhela dengan selaksa aksi dan atraksi Setan Merah di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Senin (21/7). Kick-off pertandingan digulirkan pada pukul 20.00 WIB. Mereka yang tidak kebagian tiket dapat nimbrung karena laga disiarkan langsung oleh TV One. Mereka yang doyan mengikuti perkembangan dari menit ke menit laga ini juga dapat melihat dari laman www.manutd.com.

Pasukan
Fergie akan tinggal empat hari di Jakarta. Selang beberapa jam setelah menjajal Malaysia XI di Kuala Lumpur, tim diharapkan tiba di Jakarta pada Sabtu (18/7) malam. Rombongan Setan Merah akan hengkang dari Jakarta pada 21 Juli,melanjutkan perjalanan ke Negeri Ginseng (24/7), kemudian ke Negeri Tirai Bambu (26/7).

Pertanyaannya, makna apa "yang dapat kupungut dan kuhayati"dengan melihat kebolehan Setan Merah di negeri ini? Dunia bola memiliki fatsun yang serba tidak dapat ditebak, serba tidak dapat dikalkulasi.

Segala pola analisa dan pernik prediksi hendaknya ditempatkan dalam tanda kurung saja. Kembalilah kepada makna terdalam jagat bola. Boleh meminjam istilah filsuf Edmund Husserl, kembali kepada benda-benda itu sendiri (Zuruck zu den Sachen selbst). Sentuhlah laga bola dengan intuisi.

Terasa ganjil, kalau terkuak pernyataan dari pemerhati bola: dapat belajar apa dari anjangsana Setan Merah kali ini? Jawabnya, kalau saja skuad Manchester United adalah subyek maka pahamilah skuad Setan Merah dari dunianya, situasinya dan dinamika prestasinya. Kata filsuf Merleau-Ponty, pengetahuan manusiawi bermula bukan sebagai suatu "Je pense que"(aku berpikir), melainkan "Je peux" (aku dapat).

Artikulasinya, Meggy Z pun berdendang, "... Kutawarkan segelas air. Namun kau meminta lautan. Tak sanggup diriku sungguh tak sanggup." Betapa tidak?

United membetot mosaik kedigdayaan, melewati musim kompetisi dengan melwati 10 bulan, 66 laga, empat trofi. Meskipun pasukan Barcelona mengubur impian United untuk menuai mimpi sebagai "yang terbaik" di daratan Benua Biru.

Pada musim ini juga, Giggs mencaplok angka penampilan 800 kali dan menggaet penghargaan "PFA Player of The Year"; Paul Scholes mencapai laga ke-600; Cristiano Ronaldo (CR7) menjadi Pemain Terbaik Eropa dan Dunia, meski kini bintang asal Portugal itu telah berlabuh ke Real Madrid dengan predikat anyar CR9.

Goyang tubuh Setan Merah bersinonim dengan goyang prestasi. Tubuh tidak hanya dipahami sebagai obyek (partes extra partes), tetapi subyek yang menciptakan sederet prestasi. Ini makna sejati kedatangan Giggs dan kawan-kawan.

Lagi-lagi dendang jatuh bangun mengisi relung hati penggila bola, "Percuma saja berlayar. Kalau kau takut gelombang. Percuma saja bercinta. Kalau kau takut sengsara".

Dan Giggs, seperti dikutip juru bicara sebuah perusahaan minuman vodka yang menjadi sponsor utama Tur Asia Manchester United, Jhon Galvin, menimpali, "Pertandingan di Indonesia akan menjadi sebuah pertandingan yang baik. Kami sudah tidak sabar untuk segera turun ke lapangan".

Sementara, pelatih nasional Sutan Harhara mengatakan tim Indonesia All-Stars (IAS) diharapkan dapat menimba pengalaman dari permainan United. "Kita harus mengambil pengalaman dari permainan MU dan memberikan yang terbaik karena tim Indonesia juga mempunyai kualitas," katanya.

"Penonton itu membeli tiket karena ingin menonton MU. Tunjukkan juga bahwa mereka bisa melihat permainan Indonesia yang terbaik walau secara kualitas sangat jauh," katanya juga.

Sederet nama "ngantre" masuk masuk dalam Indonesia All Stars. Hasil polling layanan pesan singkat (SMS) sejak 15 April sampai 10 Juli 2009, yang menyedot sekitar 50.000 orang, menelorkan sejumlah nama langganan skuad Merah Putih.

Sebut saja, Boaz Salossa (Persipura), Bambang Pamungkas (Persija), Budi Sudarsono, Charis Yulianto (SFC), Markus Horison (PSMS), Firman Utina (Pelita Jaya), Ismed Sofyan (Persija), Eka Ramdani (Persib), Rahmat Affandi (Persitara), TA Mushafry (Persiba), Ferry Rotinsulu (SFC). Ricardo Salampessy (Persipura) dan Zaenal Arif (Persib).

Dan tembang pamungkas menjelang laga United melawan IAS, "...kejamnya sikapmu membakar hatiku. Sehingga cintaku berubah haluan." Warta kemanusiaan dari goyang dangdut Setan Merah, "aku tidak dapat memahami suatu makna, tanpa kupersepsi".

Pertanyaan gentingnya, bagaimana aku mengetahui bahwa orang lain ada bagi diriku? Jawabnya, jangan memperlakukan sesama seperti mesin yang dijalankan roda-roda bergerigi (l'homme machine). "Yang nyerah" diucapkan oleh mereka yang kerap kalah dalam laga kehidupan.(*)

Pewarta: Oleh A.A. Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009