Teheran (ANTARA News/Reuters) - Pemimpin oposi Iran Mirhossein Mousavi akan tampil pertama kali di tengah publik pada salat Jumat pekan ini, demikian koran Etemad, Selasa.

Etemad melaporkan bahwa salat Jumat di Universitas Teheran itu akan dipimpin oleh mantan presiden Akbar Hashemi Rafsanjani, lawan presiden terpilih Mahmoud Ahmadinejad dan satu dari empat imam utama Teheran.

Seorang mantang presiden dan pendukung Mousavi lainnya, tokoh reformis Mohammad Khatami, juga akan menghadiri acara itu.

"Mousavi dan Khatami akan turut dalam salat Jumat pekan ini dengan imam Rafsanjani. Ini adalah kemunculan di depan publik pertamanya sejak Pemilu (12 Juni)," demikian koran itu mengutip keterangan Mousavi di Facebook-nya. Mousavi juga mendesak pendukungnya untuk mengikuti khotbah salat jamaah itu.

Ornag paling berkuasa di negeri itu, Pemimpin Spiritual Ayatollah
Ali Khamenei, menudukung kemenangan Ahmadinejad dalam satu khutbah salah Jumatnya seminggu setelah Pemilu. Namun Mousavi mengecam Pemilu telah direkayasa seraya mengatakan pemerintahan mendatang tidak sah.

Pimilu Presiden itu mendorong rangkaian protes jalanan selama berhari-hari dari para pendukung Mousavi dan memperlihatkan perpecahan yang mendalam dalam tubuh kepemimpian Republik Islam Iran.

Mousavi telah menuntut pemerintah untuk membebarkan ratusan orang, termasuk tokoh-tokoh reformis, jurnalis, aktivis, dan pengacara.

Rafsanjani akan mengimami jamaah salat Jumat setelah dua bulan absen dari publik. Sejumlah kerabat, termasuk anaknya Faezeh, ditahan karena mengikuti demonstrasi pro Mousavi.

Media pemerintah mengatakan setidaknya 20 orang terbunuh setelah bentrok dengan polisi anti huru hara dan anggota milisi Basij. Phak keamanan dan Mousavi saling menuduh memicu kekerasan itu.

Para tokoh garis keras menyeru Mouscavi agar diadili.

Iran telah menuduh Inggris dan AS yang mengkritik penindasan atas demonstrasi kelompok oposisi, telah mencampuri urusan dalam negerinya. London dan Washington menolak tuduhan itu. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009