Denpasar,(ANTARA News) - Keluarga pramugari Yemenia Air, Richa Dwiyana Margareta (21) menginformasikan bahwa korban pesawat yang jatuh di Kepulauan Komoro itu direncanakan akandicari denganmenggunakan robot.

"Informasi dari Yemenia Air menyebutkan bahwa robot itu akan diterjunkan ke lokasi pada 17 Juli nanti. Setelah ada informasi dari hasil observasi robot itu, baru kami diterbangkan ke Komoro," kata Syifa`i Asa dalam pesan singkatnya dari Sana`a kepada ANTARA di Denpasar, Rabu.

Ia menjelaskan, pihaknya tiba di Sana`a, ibu kota Yaman pada Senin, 13 Juli 2009 sekitar pukul 04.00 waktu setempat. Syifa`i bertugas mendampingi Suyono, ayah Richa yang mendapat fasilitas dari Yemenia Air untuk datang ke Komoro.

Yemenia Air awalnya hanya akan membiayai penerbangan satu keluarga Richa dari Magetan, Jawa Timur, tempat asal pramugari itu ke Komoro. Namun, dengan pertimbangan bahwa Suyono tidak bisa berbahasa Inggris, maka Yemenia Air juga membiayai perjalanan Syifa`i Asa yang juga sepupu Richa.

"Kami belum mendapatkan kabar jelas mengenai Richa. Kami harus menunggu hasil observasi robot yang akan diterjunkan ke dasar laut. Untung lah kami di Sana`a ini banyak dibantu oleh pramugari yang juga teman-teman dari Richa," kata Syifa`i.

Ia menceritakan, awalnya keluarga akan mengeluarkan dana dengan cara iuran untuk membiayai dirinya mendampingi Suyono pergi ke Komoro. Namun keluarga merasa lega setelah Yemenia Air bersedia membiayai pendamping Suyono.

Menurut dia, seluruh keluarga masih terus menunggu kabar mengenai kondisi Richa yang baru sekitar satu tahun bekerja sebagai pramugari di Yemenia Air itu. Pihaknya berharap Richa, yang juga lulusan sekolah pramugari di Yogyakarta itu bisa segera diketahui kabarnya.

Ibu Richa, Dwi Nuryanti yang bekerja menjadi TKW di Hong Kong langsung pulang ke Desa Duyung, Kecamatan Takeran, Magetan setelah mendapat kabar pesawat yang ditumpangi anaknya jatuh di Kepulauan Komoro.

"Saat ini ibunda Richa bersama keluarga yang lain berkumpul di Magetan sambil menunggu kabar dari Yaman maupun dari pihak lain, seperti KBRI maupun dari maskapai penerbangan," kata Syifa`i.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009