Jakarta (ANTARA News) - Pakar Bisnis Rhenald Kasali mengatakan kesuksesan suatu bangsa dapat tercermin dari bagaimana mereka bereaksi terhadap krisis.

"Di Indonesia khususnya para pelaku bisnisnya masih belum berani dalam melakukan perubahan dan itu yang membuat krisis masih identik dengan kehidupan kita sehari-hari, padahal kesuksesan bangsa dapat dilihat dari bagaimana mereka bereaksi terhadap krisis," ujarnya dalam seminar "Marketing in Crisis" di Jakarta, Rabu.

Rhenald menambahkan untuk sebagian masyarakat Amerika dan Eropa, krisis merupakan titik balik untuk pencapaian kondisi yang lebih baik dan dalam budaya China krisis dipandang sebagai kesempatan dalam situasi sulit, namun di Indonesia krisis justru dipandang sebagai sesuatu yang membahayakan.

"Cara pandang bahwa krisis adalah sesuatu yang menakutkan membuat situasi dan kondisi di Indonesia sulit untuk pulih ketika menghadapi krisis baik dalam skala kecil maupun krisis dalam skala global," ujarnya.

Pria yang pernah tinggal di Amerika ini mengatakan dalam menghadapi krisis harus ditanamkan sikap positif dalam merespon situasi sulit.

"Kita harus membuat situasi dimana nilai-nilai positif dapat lebih berperan dengan menumbuhkan sikap `positif core belief`," ujarnya.

Pria yang menjadi motivator ulung ini juga mengatakan krisis terjadi karena para pelaku bisnis panik dan reaktif terhadap data-data yang menunjukkan bahwa krisis sedang terjadi.

"Padahal mereka bisa menggabungkan antara data dengan intuisi mengenai keadaan di lapangan berdasarkan dengan pengalaman dan pengetahuan mereka selama menjalankan bisnis," ujarnya.

Rhenald menyarankan agar tidak terlalu percaya data karena pelaku bisnis yang maju adalah yang berani mengambil risiko, justru ketika sedang terjadi krisis.

"Pelaku bisnis Indonesia dapat melakukan berbagai inovasi di tengah krisis global, oleh karena itu jangan panik serta menggunakan asumsi karena itulah sumber dari segala kekacauan," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009