Jenewa (ANTARA News/AFP) - Ketua komisi hak asasi manusia PBB hari Kamis mendesak pihak berwenang Rusia melakukan penyelidikan "menyeluruh, transparan dan independen" atas pembunuhan aktivis HAM Natalya Estemirova.

Navi Pillay, Ketua Komisi Tinggi PBB Urusan Hak Asasi Manusia, menyambut baik keputusan Presiden Rusia Dmitry Medvedev memerintahkan penyelidikan atas kasus itu.

Ia menekankan bahwa pemerintah harus "melakukan segala sesuatu yang bisa mereka lakukan untuk memastikan bahwa pelaku dituntut dan diadili".

Dengan mengingatkan bahwa aktivis HAM di kawasan Kaukasus Utara bekerja dalam kondisi "berbahaya", Pillay mengatakan, kasus itu menggarisbawahi lagi pentingnya pemerintah melakukan lebih banyak hal untuk melindungi para pembela hak asasi manusia.

Estemirova (50) diculik dan dibunuh di luar rumahnya di provinsi Chechnya, Rusia, pada Rabu.

Mayatnya ditemukan dengan luka-luka tembakan di kepala dan dada pada malam hari pada hari itu di wilayah berdekatan Ingushetia.

Estemirova didorong masuk ke dalam sebuah mobil putih oleh sejumlah penyerang ketika ia berangkat kerja pukul 08.30 waktu setempat (pukul 11.30 WIB), kata Yekaterina Sokiryanskaya, rekan kerjanya di organisasi Rusia Memorial.

Kelompok HAM yang berpusat di New York, Human Rights Watch (HRW), mengatakan, Estemirova diculik karena ia mengerjakan kasus-kasus "sangat sensitif" pelanggaran HAM di Chechnya.

Insiden itu merupakan yang terakhir dalam pembunuhan aktivis HAM dan wartawan di Rusia dan menempatkan Medvedev dan para pejabat tinggi lain dalam tekanan baru agar menangkap para pelaku dan membawa mereka ke pengadilan.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009