Denpasar (ANTARA News) - Jajaran Polda Bali sejauh ini tidak mencium adanya kelompok teroris yang telah berhasil menerobos masuk ke wilayah Pulau Dewata.

"Sejauh ini kami tidak mendeteksi adanya kawanan teroris yang telah berhasil masuk Bali, sehingga kecil kemungkinan daerah ini kembali dilanda aksi peledakan bom," kata Kapolda Bali Irjen Pol T Ashikin Husein ketika dihubungi di Denpasar, Jumat.

Bali tercatat dua kali pernah dilanda ledakan bom yang dilancarkan kaum teroris, masing-masing pada 12 Oktober 2002 dengan jatuhnya 202 korban jiwa di Legian Kuta, serta pada 1 Oktober 2005 dengan merenggut 23 nyawa di Kuta dan Jimbaran, Kabupaten Badung.

Ia menyebutkan, pihaknya sejauh ini dapat menjamin bahwa Bali akan tetap dalam keadaan cukup aman, walau ada aksi peledakan bom di dua lokasi di Mega Kuningan, Jakarta.

"Kami jamin Bali tetap aman. Namun demikian, seluruh petugas di lapangan telah kami perintahkan untuk tidak boleh lengah," katanya.

Ia menyebutkan, meski Bali dalam kondisi yang betul-betul aman, namun untuk menjaga kemungkinan timbulnya hal-hal tidak diinginkan, ratusan petugas langsung diterjunkan ke lokasi-lokasi penting di Bali pascaledakan bom di dua lokasi di Jakarta.

"Kami sudah sebar dan sudah siagakan petugas dalam jumlah yang cukup hampir di semua lokasi penting di Bali," katanya.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Gde Sugianyar menambahkan, meski wilayahnya tergolong aman, penjagaan di sejumlah tempat terutama pintu-pintu masuk Bali harus dilakukan dengan cukup ketat.

"Jadi jangan diartikan kalau penjagaan diperketat, Bali sudah tidak aman lagi. Justru penjagaan itu sendiri dimaksudkan agar Bali tetap aman," katanya.

Pintu masuk yang dijaga ketat tersebut antara lain Bandara Ngurah Rai, Pelabukan Gilimanuk, Padangbai, Celukanbawang dan Pelabuhan Benoa, Denpasar. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009