Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan pemerintah belum mengizinkan ekspor pupuk urea meski stoknya sangat berlebih.

"Kita kan sudah ada tim koordinasi perpupukan, kita harus bahas dan lihat dulu kondisinya. Yang penting stok dalam negeri harus cukup dan aman," katanya di Jakarta, Jumat.

Menurut Mendag, pemerintah memang sudah melakukan pembahasan terkait kemungkinan mengizinkan ekspor pupuk urea, namun belum mengambil keputusan apapun.

"Belum ada keputusan. Saya rasa sudah dibahas di rapat koordinasi tapi saya belum dapat rekomendasinya seperti apa," ujar Mendag.

Hingga kini, Depdag juga belum menerima permohonan izin ekspor pupuk dari produsen urea.

Dirjen Perdagangan Luar Negeri Depdag Diah Maulida mengatakan keputusan ekspor maupun impor pupuk diambil dalam rakor dengan Menteri Koordinator Perekonomian.

"Depdag tidak bisa memutuskan sendiri,"ujar Diah.

Sebelumnya, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) Tbk menyanggupi mengekspor pupuk hingga 300.000 ton.

"Jadi, kemungkinan untuk sementara bisa ekspor pupuk sebanyak 300.000 ton. Itu (jumlah, red) paling aman, Desember bisa dievaluasi lagi," kata Dirut PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) Tbk Hidayat Nyakman saat meninjau gudang penyangga pupuk Probolinggo di Jawa Timur, Kamis (16/7).

Ia mengatakan stok pupuk PKT saat ini sedang penuh. Kelebihan stok terjadi hampir di semua gudang di 17 provinsi di Indonesia.

"Totalnya bisa mencapai 250.000 ton hingga 270.000 ton," kata Hidayat.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009