Jakarta (ANTARA News) - Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Erwin Aksa mengatakan serangan bom di Mega Kuningan, Jakarta, telah membuat perekonomian mengalami antiklimaks.

"Dalam lima tahun terakhir Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla sudah berhasil menjaga stabilitas keamanan, politik, dan perekonomian, sangat disayangkan bila ledakan bom ini kemudian membuat perekonomian kita mencapai anti klimaks," kata Erwin dalam siaran persnya, Sabtu.

HIPMI mendukung langkah pemerintah untuk mengambil langkah-langkah penting dalam bidang perekonomian agar dampak peristiwa itu dapat diredam.

"Kepercayaan investor harus tetap dijaga serta pemerintah akan berupaya keras agar kejadian serupa tidak terulang," kata Erwin.

HIPMI jmengutuk keras pengeboman Hotel JW Marriot & Ritz Carlton yang menelan korban jiwa dan berbelangsungkawa sedalam-dalamnya kepada para korba, baik warga negara Indonesia maupun asing.

HIPMI menilai pengeboman itu merupakan perbuatan orang-orang tidak beragama serta melanggar nilai-nilai kemanusiaan.

HIPMI mendesak polisi dan pemerintah segera mencari otak pelaku pengemboman dan dibawa ke pengadilan.

"Peristiwa ini sangat disayangkan terjadi. Padahal stabilitas keamanan dan politik kita sudah terjamin selama ini. Untuk itu kami mendukung pemerintah untuk menjamin menyelesaikan secara hukum," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009