Jakarta (ANTARA News) - Dua  dari tujuh  korban ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Mega Kuningan Jakarta, , Sabtu sore sudah diperbolehkan pulang oleh RS Jakarta.

Manajer Pelayanan Kritis RS Jakarta, Herly Triana, di Jakarta mengatakan, kedua orang korban yang Sabtu sore boleh pulang adalah Hendriyanto (39) warga Taman Rahayu Regency Bekasi dengan luka ringan pada kepala dan pendengaran menurun.

Korban lainnya, Wahidul Qohar (32) warga Jl.Jeruk Perumnas Bekasi dengan  nyeri bahu kanan dan telinga kanan mendengung.

Dengan pulangnya kedua korban pada sore ini, berarti korban ledakan bom tersisa lima orang yang kini tengah dalam perawatan intensif.

Pada Sabtu pagi, sebanyak sepuluh korban ledakan bom di dua lokasi tersebut juga telah pulang, karena luka-luka akibat trauma ledakan sudah mulai membaik.

Dari kelima korban yang masih dirawat, kata Herly, satu diantaranya atas nama Deni Purwanto (33) warga JL Mujahidin Ulu Jami RT 9 dengan menderita luka kepala belakang dan tangan kanan baru saja selesai di operasi.

Sementara ke empat korban lainnya, yang juga telah dilakukan pemeriksaan pada telinga oleh tim dokter spisialis telinga, hidung dan tenggorokan (THT).

"Rata-rata korban yang dirawat di RS Jakarta menderita luka lecet dan gangguan pendengaran," kata dia.

Namun Herly tidak bersedia menerangkan apakah sakit kurang pendengaran tersebut bisa sembuh atau permanen.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo yang menjenguk seluruh korban yang masih dirawat mengatakan pemerintah menjamin seluruh biaya pengobatan korban.

"Tenang saja, tidak perlu memikirkan macam-macam, yang penting cepat sembuh dan berkumpul keluarga. Seluruh biaya ditanggung pemerintah," kata dia.

Fauzi Bowo juga menanyakan kepada korban yang memberikan keterangan kalau dia sempat melihat orang yang diduga tersangka, apakah sudah menceritakan kesaksiannya tersebut kepada polisi.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009