Jakarta (ANTARA News) - Para astronot yang menghuni Stasiun Antariksa Internasional, kini harus menghadapi antrian panjang untuk ke kamar mandi, karena toilet utamanya macet. Antrian ke kamar kecil dan kamar mandi terjadi, terutama pada saat jam istirahat.

Macetnya toilet utama itu, karena saat ini Stasiun Antariksa Internasional dihuni oleh 13 astronot, rekor tertinggi jumlah penghuni di dalam stasiun antariksa tersebut. Di stasiun antariksa, para astronot itu, sejak Ahad (19/7) tengah memasang pallet peralatan dengan sepasang lengan robot.

Akibat macetnya toilet utama, astronot berebutan untuk menggunakan toilet cadangan di bagian Rusia di stasiun antariksa itu dan di pesawat ulang-alik Endeavour, yang datang berkunjung.

"Pasang tanda `tak bisa dipakai` di WHC (kompartemen kesehatan dan buangan)," kata Pemantau Misi Hal Getselman, dilakukan setelah upaya tanpa hasil untuk melakukan perbaikan, sebagaimana dilaporkan kantor berita Inggris, Reuters.

Kamar kecil tersebut, yang dihubungkan dengan sistem daur-ulang air limbah di stasiun itu, telah menjadi kamar mandi utama semua awak. NASA membatasi penggunaan toilet pesawat ulang-alik karena itu dapat menimbun air limbah di dalam pesawat, seperti yang terjadi selama penerbangan.

Sampah air limbah dapat mencemarkan peron yang baru dipasang di stasiun tersebut bagi percobaan ilmiah.

Instalasi mirip serambi tersebut dipasang di luar laboratorium Jepang, Kibo, di stasiun itu selama astronot melakukan jalan di udara, Sabtu.

"Untuk saat ini, jika semua (anggota awak pesawat ulang-alik) menggunakan toilet pesawat, itu akan menjadi masalah," kata Direktur Penerbangan Brian Smith.

Jika toilet tersebut tak dapat diperbaiki dalam waktu enam hari, itu dapat menjadi masalah yang lebih serius, tambah Smith. "Kami belum tahu besarnya masalah," katanya.

Busa tangki bahan bakar

Belum ada percobaan di atas peron baru tersebut. Semua itu akan dilakukan belakangan selama keberadaan Endeavour, yang direncanakan selama 11 hari.

Anggota awak pada Ahad memindahkan satu pallet suku-cadang ke stasiun tersebut, dengan menggunakan lengan robot di pesawat ulang-alik dan stasiun itu.

NASA juga memiliki rencana pada Ahad untuk menguji busa di tangki bahan bakar luar yang diperuntukkan bagi peluncuran pesawat ulang-alik Discovery bulan Agustus ke stasiun antariksa itu. NASA memiliki tujuh misi setelah misi Endeavour guna menuntaskan pembuatan pos terdepan orbit dengan nilai 100 miliar dolar AS dan memensiunkan armada ulang-alik tersebut.

Tangki Endeavour menyimpan sangat banyak busa penyekat dengan cara yang tak pernah terlihat selama peluncuran pesawat ulang-alik sebelumnya.

NASA merancang-ulang tangki itu dan melakukan pemeriksaan setelah kehilangan pesawat ulang-alik Columbia pada 2003 akibat dampak puing buih selama peluncuran. Kerusakan yang timbul pada penahan panas mengakibatkan pesawat ulang-alik tersebut pecah berantakan saat kembali memasuki atmosfir untuk mendarat. Semua tujuh astronot di dalamnya tewas dalam kecelakaan tersebut.

Manajer program pesawat ulang-alik John Shanno mengatakan kepada Reuters potongan busa yang hilang dari tangki Endeavour sedikit dibandingkan dengan sebanyak 1 kilogram yang menubruk sayap Columbia.

Tangki Endeavour juga diduga telah melepaskan kebanyakan puingnya belakangan selama naik, ketika kekuatan aerodinamika terlalu lemah untuk menghempaskan buih itu ke dalam pesawat dan mengakibatkan kerusakan.

"Kelihatannya buih ini, dan caranya keluar, takkan menjadi masalah. Kamis masih melakukan pemasangan ulang," kata Shanno dalam satu surat elektronik.

Sebelum Discovery diizinkan diluncurkan, NASA perlu memastikan lembaga tersebut memahami mengapa tangki Endeavour mengucurkan buih dan yakin bahwa peristiwa serupa takkan terjadi lebih cepat selama pesawat tersebut naik dan tak menimbulkan bahaya. (*)

Oleh
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009