Jakarta (ANTARA News) - Pimpinan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mengecam keras tindakan peledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton di kawasan Mega Kuningan Jakarta, Jumat (17/7) yang dinilai tidak berperikemanusiaan.

"Dampak dari peledakan bom tersebut membuat keluarga korban sangat terpukul dan menderita," kata Pimpinan PGI Pendeta Petrus Oktavianus pada "Doa Bersama Lintas Agama" di gedung Pelageo di Mega Kuningan Jakarta, Senin.

Dikatakannya, PGI mengucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya pada keluarga korban, baik keluarga korban yang meninggal dunia maupun keluarga korban luka-luka.

Petrus meminta pada aparat kepolisian segera mengusut dan menindak tegas pelaku peledakan bom sesuai hukum yang berlaku, untuk memberikan kepercayaan kepada bangsa Indonesia.

Ia juga meminta kepada seluruh elemen masyarakat agar tidak terpuruk akibat peristiwa peledakan bom, tapi harus tetap tegar dan optimis menatap masa depan yang lebih baik.

Sementara itu, Pimpinan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Romo Eddy Purwanto mengutuk tindakan pelaku peledakan bom yang dinilai sebagai adalah tindakan kejahatan kemanusiaan yang kejam dan tidak dibenarkan oleh semua agama.

Eddy meminta pemerintah melalui Polri segera mengusut tuntas pelaku peledakan bom, untuk menimbulkan kepercayaan di masyarakat terhadap rasa aman.

Ia juga meminta kepada semua elemen masyarakat agar mempercayakan persoalan ini kepada polisi untuk melakukan pengusutan dan penindakan sampai tuntas.

"Masyarakat hendaknya tidak membuat analisa-analisa dengan dasar yang tidak jelas yang justru akan membuat rancu dan membingungkan," katanya.

Peledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton di kawasan Mega Kuningan, Jumat (17/7), menewaskan sembilan orang serta melukai sekitar 52 orang lainnya. (*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009