Dharmasraya (ANTARA News) - Ratusan kepala keluarga (KK) di pemukiman transmigrasi Muaro Timpeh, Kecamatan Tiumang, Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat (Sumbar), kesulitan mendapat air bersih di musim kemarau.

Data dihimpun pada warga di pemukiman penduduk transmigrasi SP-I, II dan III di Kecamatan Tiumang, Dharmasraya, Senin menyebutkan sejak sebulan terakhir hujan jarang turun, akibatnya sumur masyarakat kekeringan.

Efendi (45), warga Bukit Harapan SP III, Nagari Tiumang, Kecamatan Tiumang menyebutkan, kesulitan air bersih sudah hampir sebulan dialami masyarakat.

Kondisi itu, terjadi karena hujan lama tak turun, sedangkan masyarakat mengandalkan air bersih dari sumur.

"Kini mendapatkan air untuk kebutuhan minum dan memasak saja sangat sulit, apalagi untuk kebutuhan mencuci dan mandi," katanya dan menambahkan, sehari air yang bisa diambil dari sumur hanya sekitar dua ember saja.

Keluhan senada diungkapkan Muhlis (48), warga Sp II, pada kecamatan yang sama, bahwa di pemukimannya mendapatkan air bersih selama musim kemarau kian sulit.

Untuk mencegah kelangkaan air bersih, terutama untuk kebutuhan minum dan memasak terpaksa membuat tempat penampungan umum pada kawasan mata air.

"Air pada penampungan umum di mata air tersebut tidak boleh dimanfaatkan masyarakat untuk mandi, hanya dibenarkan untuk kebutuhan konsumsi," katanya.

Ancaman kekeringan tidak saja pada dua titik pemukiman warga itu, tetapi di SP-I, SP IV yang ditempati ratusan KK dan berada diseberang Batanghari.

Akibat kesulitan mendapatkan air bersih sebagian warga pemukiman memanfaatkan air sungai Batanghari untuk mandi dan mencuci.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009