Jakarta (ANTARA News) - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Selasa (21/7) menggelar rapat pimpinan nasional untuk mengevaluasi situasi pasca Pemilu 2009 termasuk perkembangan politik keamanan terkait bom di Mega Kuningan akhir pekan lalu.

Ketua DPP Gerindra Asrian Mirza di Jakarta, Selasa mengatakan, rapat pimpinan nasional kedua itu juga akan membahas beberapa agenda partai kedepan.

Rapat pimpinan nasional akan dihadiri seluruh pimpinan partai berlambang kepala burung Garuda itu dari perwakilan daerah tingkat satu dan tingkat dua, serta para petinggi partai seperti Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Suhardi dan lainnya.

Pada Pemilu Legislatif 2009, sebagai partai baru, Gerindra mampu menembus 10 besar dengan perolehan suara sekitar 4,8 persen atau lebih unggul dibanding partai baru lainnya yang lebih dulu eksis yaitu Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang hanya 3,5 persen.

Pada Pilpres 2009 Partai Gerindra mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden periode mendatang. Namun, perkembangan politik nasional lalu memaksa mantan Panglima Kostrad itu sebagai calon wakil presiden mendampingi calon presiden Megawati Soekarnoputri.

Hasil sementara Pilpres 2009 pasangan kandidat presiden dan wakil presiden nomor urut satu itu pun di luar perkiraan dengan raihan suara sekitar 12 persen, setelah pasangan capres/cawapres Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono yang meraih sekitar 60 persen suara.

Hasil sementara yang dicapai Megawati-Prabowo tersebut mengungguli pasangan capres/cawapres Jusuf Kalla-Wiranto yang hanya meraih suara sekitar sembilan persen.

Namun Komisi Pemilihan Umum(KPU) sampai sekarang masih belum mengeluarkan pengumuman tentang hasil akhir perhitungan suara pilpres tersebut dan diperkirakan hal itu baru akan diumumkan akhir Juli atau awal Agustus mendatang.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009