Jakarta,(ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Selasa pagi naik tajam mendekati angka Rp10.000 per dolar AS, karena pelaku pasar optimistis ketahanan ekonomi dan finansial Indonesia masih lebih baik ketimbang negara lain di Asia.

Karena itu pelaku pasar setelah pasca ledakan bom segera melakukan transaksi beli terhadap rupiah dalam jumlah besar, sehingga mengalami kenaikan cukup tajam, kata analis valasRully Nova di Jakarta, Selasa.

Nilai tukar rupiah menguat menjadi Rp10.050-Rp10.065 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp10.140-Rp10.155 atau naik 90 poin.

Rully Nova mengatakan, imbas teros bom hanya sesaat jauh dibanding sentimen positif dari pasca pemilihan umum yang sangat meyakinkan pasar.

Karena itu pelaku pasar tidak mau menunda kesempatan ini untuk segera membeli rupiah dalam jumlah yang besar, ucapnya.

Kenaikan rupiah, lanjut dia diharapkan tidak terlalu cepat, karena kurang menguntungkan bagi eksportir untuk menjual produknya di pasar ekspor.

Untuk sementara ini rupiah diharapkan berkisar di level Rp10.050-Rp10.100 per dolar, meski peluang untuk bisa berada dibawah angka Rp10.000 per dolar sangat besar, katanya.

Menurut dia, Bank Indonesia (BI) kemungkinan akan menjaga rupiah agar tak naik hingga dibawah Rp10.000 per dolar.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009