London, (ANTARA News) - Ekonomi Inggris dapat mengalami kontraksi hingga 7,5 persen tahun ini jika penyebaran virus flu babi terus berlanjut, sebuah laporan yang dipublikasikan Senin menyebutkan.

Pemulihan dari kecenderungan pelemahan ekonomi global dapat tertangguhkan akibat virus flu babi di Inggris, negara di Eropa yang sangat terpukul oleh firus flu babi, menurut kelompok ekonomi Ernst and Young ITEM Club.

ITEM Club mengatakan bahwa ekonomi dapat kontraksi 4,5 persen tahun ini, tetapi jika virus A (H1N1) mencapai 50 persen dari populasi Inggris dan 0,4 persen diantaranya meninggal akibat virus tersebut, pertumbuhan ekonomi itu bahkan dapat turun tiga poin persentase lagi.

Ekonomi juga dapat turun 1,2 persen lagi pada 2010, kata laporan itu selanjutnya.

Pimpinan pejabat medis Inggris Liam Donaldson mengatakan pekan lalu bahwa dalam suatu skenario kasus terburuk, sekitar sepertiga dari penduduk Inggris dapat terinfeksi dan 65.000 meninggal.

Menteri Kesehatan Andy Burnham juga mengatakan Kamis pekan lalu bahwa terdapat 652 orang penderita flu babi di rumah sakit, 53 di antaranya dalam kondisi kritis.

Sebanyak 29 orang dengan virus tersebut telah meninggal dunia di Inggris dengan estimasi pekan lalu 55.000 kasus baru flu babi, demikian dikutip dari AFP.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009