Ternate (ANTARA News) - Polres Ternate, Maluku Utara (Malut) memeriksa dua pria masing-masing bernama Sumadi dan M Agus Sumadi yang baru tiba dari Manado karena diduga anggota jaringan teroris.

"Kami mendapat laporan bahwa ada dua pria di KM Intim Teratai dari Manado ke Ternate yang terlihat mencurigakan. Keduanya diduga sebagai anggota jaringan teroris," kata Kasat Reskrim Polres Ternate AKP Rama Pattara di Ternate, Kamis.

Mendapat laporan itu petugas Polres Ternate langsung bersiaga di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, dan begitu KM Intim Teratai merapat di pelabuhan pada Kamis pagi (23/7), petugas langsung mengamankan kedua pria bersangkutan.

Menurut Rama, kedua pria tersebut kemudian dibawa ke Polres Ternate untuk diperiksa. Dalam pemeriksaan, Sumadi mengaku berasal dari Kediri, Jatim, sedangkan M Agus Sumadi dari Semarang (Jateng).

Kedua pria itu mengaku sejak beberapa bulan terakhir bekerja pada salah satu pabrik di Provinsi Gorontalo, namun karena tidak betah keduanya memutuskan datang ke Ternate melalui Manado untuk mencari pekerjaan lain.

"Keduanya mengaku di Ternate ini ada keluarga yang siap menampung sekaligus mencarikan pekerjaan. Mereka juga mengaku sama sekali tidak memiliki keterkaitan dengan jaringan teroris," ujar Rama.

Polisi telah pula memeriksa barang bawaan kedua pria berusia sekitar berusia 40 tahun tersebut, namun polisi tidak menemukan ada barang mencurigakan dan mengaitkan mereka sebagai anggota jaringan teroris.

Rama mengatakan, pihaknya tidak menahan kedua pria tersebut, karena dalam pemeriksaan selama beberapa jam di Polres Ternate, tidak ditemukan adanya bukti-bukti yang mengaitkan mereka sebagai anggota jaringan teroris.

Namun demikian, Polisi tetap mengambil data kedua pria tersebut, termasuk foto keduanya dan alamat keluarga tempat mereka menginap, kalau polisi membutuhkan kedua pria itu untuk keperluan tertentu, mudah ditemukan.

Polres Ternate pascaterjadinya kasus bom di Mega Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat pekan lalu, terus meningkatkan pengamanan di semua obyek-obyek vital di daerah ini termasuk memantau setiap warga dari daerah lain yang masuk ke Kota ini.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009