Surabaya (ANTARA News) - Bandara Internasional Juanda Surabaya ditutup selama 40 menit, karena pesawat Casa C-212 milik TNI Angkatan Laut, mengalami swing ke arah rerumputan saat mendarat di landasan pacu (runway) 10, Jumat.

Akibatnya, tiga pesawat milik dua maskapai penerbangan swasta nasional, Lion Air (dua unit) dan satu milik Citilink tertunda keberangkatan maupun kedatangannya di dan dari Bandara Juanda.

"Seharusnya, kami bisa menerbangkan penumpang dari Juanda ke Jakarta sejak pagi tadi. Namun, karena ada kejadian itu, kami terpaksa memberhentikan sementara operasional armada kami dengan menunda perjalanan mereka ke sana," kata "District Manager" Citilink, Mohammad Helmi.

Humas PT Angkasa Pura I, Firstson Mansyur, menjelaskan, tidak hanya Citilink yang batal take off (tinggal landas).

"Akan tetapi, dua unit pesawat Lion Air harus mengalihkan pendaratannya dari Juanda ke Bandara Ngurah Rai, Bali," katanya.

Ia menyebutkan, masing-masing pesawat tersebut seharusnya bisa mendarat dari Balikpapan dan Jakarta. "Saya lega, karena kejadian ini tidak memakan korban," katanya.

Ia menceritakan, penutupan Juanda pada hari ini karena pesawat Casa C-212 milik TNI AL mengalami swing ke arah rerumputan. Padahal, saat itu pesawat tersebut mendarat secara normal di Juanda.

"Dugaan sementara karena kerusakan mesin, akhirnya saat di `runway` 10, pesawat itu swing ke arah rerumputan pada pukul 09.45 WIB. Saya tegaskan, ini bukan tergelincir. Kalau tergelincir biasanya dapat terjadi saat musim hujan," katanya menjelaskan.

Ia menambahkan, saat kejadian itu Juanda langsung ditutup, sehingga semua penerbangan yang akan mendarat di Juanda dialihkan dan yang akan tinggal landas ditunda.

"Akhirnya, Juanda kembali dibuka normal kembali pukul 10.25 WIB. Tentunya, setelah dilakukan evakuasi terhadap pesawat tersebut (Casa). Kini, pesawat tersebut sedang mengalami pemeriksaan mesin lebih lanjut di hanggar milik TNI AL (Lanudal Juanda," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009