Jambi (ANTARA News) - Kebutuhan daging di Kota Jambi menjelang bulan puasa masih kurang karena stok yang ada baru sekitar 188 ekor sedang kebutuhan mencapai 1.195 ekor sapi dan kerbau, kata Kepala Dinas Kota Jambi, Harlik, Minggu.

Ia menjelaskan, untuk mengantisipasi kebutuhan daging, pihaknya akan membantu mendatangkan daging dari luar Provinsi Jambi seperti dari Jawa dan Lampung.

"Selama ini kebutuhan daging di Kota Jambi berasal dari Kabupaten Batanghari dan Kerinci," ujarnya.

Menurut Harlik, kebutuhan daging menjelang puasa biasanya meningkat tajam sekitar 200 persen lebih. Mengingat saat bulan puasa hampir setiap warga lebih memilih memasak daging, apalagi saat lebaran tiba.

Khusus di Kota Jambi, dari puluhan peternak yang ada hanya bisa menghasilkan sapi dan kerbau sekitar 300 ekor. Jumlah tersebut masih sangat kurang dibanding jumlah kebutuhan yang ada.

"Kalau jumlah tidak ditambah dari luar, kebutuhan daging tidak mungkin tercukupi," kata Harlik.

Sementara, untuk mengantisipasi lonjakan harga daging jelang puasa, Dinas Peternakan Kota Jambi juga akan melakukan operasi pasar. Operasi pasar akan mulai efektif sejak tujuh hari jelang bulan puasa.

Operasi tersebut kata Harlik, untuk mengontrol dan peredaran daging khususnya harga yang diperkirakan akan naik. Selain itu juga untuk mengantisipasi adanya peredaran daging ilegal, katanya.

"Selain itu tujuh hari jelang puasa kami juga akan mengumpulkan para pedagang daging untuk diberikan sosialisasi," ujarnya.

Saat ini pengelolaan hewan ternak sapi dan kerbau di Kota Jambi terdiri dari hewan ternak pribadi, pemerintah dan hasil kerjasama antara petani dengan instansi swasta.

Untuk hewan ternak pribadi jumlahnya sekitar seratusan ekor, untuk hewan ternak pemerintah jumlahnya mencapai 300 ekor. pengelolaannya berdasarkan bagi hasil antara peternak dengan pemerintah yakni 60 persen untuk petani dan 40 persen bagi pemerintah.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009